Dua Hal Sebagai Upaya Membangun Desa Mandiri

- 24 April 2022, 15:01 WIB
Ilustrasi: Desa mandiri
Ilustrasi: Desa mandiri /moonkee na/ Pixabay/Pixabay

Penulis: Budi Hikmah - Aktivis Literasi

Potensi desa bukan melulu soal lahan yang bisa dijadikan destinasi wisata atau tentang kuliner yang bisa dijual. Budaya warga masyarakat yang gotong-royong; guyub rukun sauyunan juga merupakan potensi desa yang jauh lebih inti.

Jadi Saya pikir, selain menggembar-gemborkan ide ekonomi kreatif ke tengah masyarakat, semestinya Kita dapat membumikan ide tentang bagaimana menumbuhkan gairah ekonomi kolektif.

Baca Juga: Pengumuman dari Muhammadiyah: 1 Syawal Jatuh pada Tanggal 2 Mei 2022

Selain memantik masyarakat untuk pandai berwirausaha, semestinya Kita dapat membuat program pula tentang bagaimana mengelola keuangan bersama untuk kebutuhan; kepentingan bersama.

Misalnya:

1. Dibuatlah uang kas Desa yang sifatnya donasi. Atau boleh juga ditarget sehari seribu rupiah per KK. Atau bisa dimulai dari 15k / bulan per KK.

Baca Juga: Link Live Streaming Premier League Liverpool vs Everton, Lengkap dengan Prediksi Line Up

Hal itu dapat digunakan untuk kepentingan akomodasi kematian warga dari mulai Sadugna nepi ka Tujuhna (kalo uangnya udah mencukupi akan hal tsb tentunya).

Sehingga keluarga ahli mayit tidak mengalami kekagetan finansial di samping duka lara yang sedang menimpanya.

Juga supaya segenap warga masyarakat telah turut serta dalam membantu; menyenangkan hati keluarga ahli mayit sekalipun mereka kebetulan tidak dapat hadir ngelayat pada pas hari H.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Minta Guru Bangun Emosional dengan Siswa, Ini Alasannya

2. Diadakannya pengelolaan zakat mal, infaq dan shodaqoh supaya harta kekayaan dari sebagian warga di desa itu dapat dialirkan ke bagian masyarakat yang lebih membutuhkan/layak mendapatkannya.

Tanpa terkecuali bagi sebagian warga masyarakat yang status di KTP-nya non-islam, mereka tentu boleh juga mengeluarkan sebagian harta kekayaannya tersebut dengan pengistilihan yang lain (selain zakat, infaq, shodaqoh).

3. Diadakannya dapur umum. Untuk memfasilitasi warga masyarakat yang tidak mampu/ kebetulan sedang tidak mampu mencukupi kebutuhan pokok-nya (makan).

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Minta Guru Bangun Emosional dengan Siswa, Ini Alasannya

Di tempat itu, sementara Kita dapat sediakan: Mie Instan, Telur, air minum kemasan, sayuran (mentah), terigu, minyak, kompor n gas, juga beras.

Selain nantinya dapat disediakan juga lah masakan² yang telah matang. Karena intinya, dapur umum itu diadakan supaya dapat memastikan bahwa tidak sampai lah ada warga masyarakat yang menahan rasa perih kelaparan.

Adapun dana untuk dapur umum, tentu bisa menggunakan uang kas desa sebagaimana yang dijelaskan pada poin ke 1 di atas.

Baca Juga: Link Live Streaming Premier League Chelsea vs West Ham, Lengkap dengan Prediksi Line Up

Disclaimer: Tulisan ini berdasarkan opini dari penulis. Segala hal dalam isi tulisan ini menjadi tanggung jawab penulis.

Editor: Solahudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah