PURWAKARTA NEWS - Mungkin sebagian besar masyarakat mengenal nama Gunung Cupu hanya sebatas gunung batu andesit yang kontur tanahnya penuh dengan bebatuan.
Sepintas gunung ini pun terkesan biasa dan tak memiliki kemistri menarik dibalik namanya. Padahal usut punya usut, ada carita menarik yang dipercaya masyarakat hingga kini.
Gunung berketinggian 333 meter di atas permukaan laut dengan ketinggian tebing sekitar 150 meter dengan lebar sekitar 27 meter itu terletak di antara dua kecamatan yaitu, Desa Anjun, Liunggunung, Kecamatan Plered serta Desa Cianting dan Cianting Utara Kecamatan Sukatani.
Sebelumnya, berdasarkan cerita salah satu tokoh masyarakat setempat, Wira Atmaja (87) menuturkan bahwa nama Cupu berasal dari nama penunggu gunung tersebut yang merupakan sosok makhluk gaib.
“Gunung Cupu ini ada yang menunggu, nama penunggunya, Cupu Manik,” ujarnya.
Baca Juga: Tol Cipularang Rawan Kecelakaan, Benarkah Ulah Makhluk Gaib Kramat Gunung Hejo?
Kakek yang biasa disapa Ki Irat ini menambahkan, dahulu kala Cupu Manik atau yang pada zaman dulu akrab disebut Eyang Dalem Cupu Manik ini memiliki seekor kuda bersayap (Vegasus-red).
Kuda tersebut seringkali terbang kesana kemari, seperti dari Gunung Hejo ke Gunung Cupu. Hingga sampai saat ini jejak kaki kuda tersebut masih nampak jelas di bagian puncak gunung tersebut.