Perusahaan di Purwakarta Banyak yang Abai Terapkan Prokes, Bupati Anne Prihatin

- 11 Juli 2021, 08:22 WIB
Bupati Anne Ratna Mustika saat sidak ke perusahaan soal penerapan protokol kesehatan
Bupati Anne Ratna Mustika saat sidak ke perusahaan soal penerapan protokol kesehatan /Dok Diskominfo

PURWAKARTA NEWS - Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, prihatin lantaran sampai saat ini masih banyak perusahaan yang mengabaikan protokol kesehatan. Padahal, wilayah menjadi salah satu daerah yang menerapkan kebijakan PPKM Darurat, sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo. 

Pasalnya, asesmen daerah ini mencapai 4. Selain itu, angka kematian pasien Covid-19 di wilayah ini lebih tinggi dari angka provinsi. Sehingga, setiap saat Satgas Penanganan Covid-19 memaksimalkan kinerja saat PPKM Darurat ini. Salah satunya, terus menyasar dan sosialisasi terhadap perusahaan-perusahaan yang ada. 

"Setiap hari kita berkeliling. Buka mata dan buka telinga. Kalau ada laporan, kita langsung mendatangi perusahaan," ujar Anne, Minggu 11 Juli 2021.

Baca Juga: Perajin Peyeum Bendul Purwakarta Menjerit Akibat Sepinya Permintaan

Baca Juga: Ridwan Kamil Geram Namanya Dicatut Penjahat untuk Menipu Masyarakat Minta Sumbangan Mesjid

Baca Juga: Susu Kambing Saanen Jadi Buruan Warga Purwakarta Disinyalir Bisa Cegah Covid-19 dan Tingkatkan Imunitas Tubuh

Akan tetapi, lanjut Anne, pihaknya sangat prihatin dan mengelus dada. Lantaran, sampai hari ini masih banyak perusahaan yang mengabaikan protokol kesehatan.

Dengan demikian, perusahaan itu belum memiliki komitmen dalam penanganan Covid-19. Salah satu indikatornya, yaitu, masih ada perusahaan yang tidak memiliki satgas penanganan Covid-19 di lingkungan kerjanya.

Selain itu, karyawannya masih berkerumun. Terutama, di jam istirahat. Serta, tidak menyediakan ruang isolasi mandiri, jika ada karyawan yang terpapar.

"Mayoritas perusahaan yang masih abai dalam menerapkan prokes ini, adalah perusahaan padat karya. Seperti garmen," ujarnya.

Padahal, pihaknya kerap menyosialisasikan mengenai prokes dan PPKM Darurat ini. Namun, tidak diindahkan oleh perusahaan. Perusahaan-perusahaan itu, akan terus dipantau untuk melakukan pembenahan.

Anne menyebutkan, kasus Covid-19 di Kabupaten Purwakarta, penyumbang tertingginya adalah kluster industri. Akan tetapi, saat ini bergeser menjadi kluster rumah tangga.

Hal itu, disebabkan banyaknya karyawan yang isoman di rumah, tanpa pengawasan yang baik dari tenaga kesehatan.

"Kita sudah mendorong ke perusahaan, jika ada karyawan terpapar, isomannya di hotel yang sudah kami siapkan. Supaya, tidak menularkan kepada anggota keluarga karyawan itu," jelasnya. 

Data dari Dinas Kesehatan Purwakarta, per 10 Juli 2021, pasien yang terkonfirmasi sebanyak 975 orang. Sedangkan yang meninggal dunia dalam kondisi positif, jumlah akumulasinya 368 orang. Sedangkan pasien yang sudah sembuh dari awal pandemi sampai saat ini, sebanyak 9.230 orang. ***

Editor: Aga Gustiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x