PURWAKARTA NEWS - Sejumlah perajin peyeum Bendul penganan khas asal Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, mengeluhkan penurunan omzet selama pandemi Covid-19. Penurunannya cukup drastis dan berdampak pada kesejahteraan keluarganya.
Cici (30) perajin peyeum Bendul asal Desa Sukatani, mengatakan, sejak pandemi permintaan akan penganan dari singkong ini menurun drastis. Biasanya, sehari bisa memrodukasi minimalnya satu kuintal singkong menjadi peyeum, kini maksimal hanya 80 kilogram saja.
"Bahkan, saat kondisi normal ketika permintaan sedang ramai, produksi peyeum Bendul bisa mencapai satu ton," ujanya, Sabtu 10 Juli 2021.
Baca Juga: Ridwan Kamil Geram Namanya Dicatut Penjahat untuk Menipu Masyarakat Minta Sumbangan Mesjid
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Sabtu 10 Juli 2021, Papa Surya Minta Andin Ungkap Identitas Reyna pada Nino
Baca Juga: Link Streaming Ikatan Cinta RCTI 9 Juli 2021 Full Episode
Tetapi kini, jualan peyeum Bendul sangat susah. Di tambah lagi, permintaan pasar menurun drastis akibat corona.
Biasanya, lanjut Cici, dirinya setiap hari mengirim peyeum Bendul ini ke daerah Cikampek. Peyeum Bendul ini, menjadi salah satu yang diburu warga untuk oleh-oleh. Terutama, warga yang melintasi jalur utama pantura.
Akan tetapi sekarang berbeda. Dalam seminggu, dirinya hanya mampu mengirim dua kali. Apalagi, saat ini sedang berlaku PPKM Darurat. Ada dampaknya pada pengiriman.