Rupanya Ini Alasan Pemerintah Gelar Festival Maranggi Purwakarta di Tengah pandemi COVID-19

- 24 Desember 2020, 23:58 WIB
Festival Maranggi Purwakarta.
Festival Maranggi Purwakarta. /Humas Purwakarta

PURWAKARTA NEWS - Pelaku usaha sate maranggi di Kabupaten Purwakarta secara keseluruhan jumlahnya kurang lebih sekitar 400 orang. Usaha ini disebut memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Secara resmi Sate Maranggi Purwakarta ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Di masa pandemi COVID-19 para pelaku usaha sate maranggi terdampak secara ekonomi, penghasilan mereka menurun.

Baca Juga: Festival Maranggi Purwakarta Dijamin Aman dari COVID-19, soal Kerumunan yang Salah Foto

Sehubungan dengan hal tersebut pemerintah daerah tentu harus hadir memberikan solusi dan spirit agar penghasilan mereka pulih kembali.

Kabid Pariwisata pada Disporaparbu Purwakarta, Acep Yuli Mulya menegaskan, di masa pandemi ini, selaian program pemulihan kesehatan, pemulihan ekonomi masyarakat juga menjadi skala prioritas.

Berbagai program, bantuan, dan kebijakan untuk masyarakat di Kabupaten Purwakarta telah dilaksanakan termasuk program di sektor pariwisata.

Baca Juga: Menko Polhukam Tegaskan Tidak Ada Islamofobia dan Kriminalisasi Ulama di Indonesia

"Destinasi wisata kembali di tata agar menambah daya tarik wisata ketika pengunjung kembali meningkat di era new normal pariwisata, seluruhnya harus dipersiapkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Acep, Kamis, 24 Desember 2020.

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x