Ulama dan Habib di Purwakarta Kecam Tindakan Mengganti Kalimat Ajakan Shalat Jadi Hayya Alal Jihad

- 8 Desember 2020, 21:47 WIB
KH Ahmad Anwar Nasihin pimpinan ponpes Roudlotul Tarbiyah Plered (kiri) bersama Habib Abdullah Muhsin usai Deklarasi Mudzakarah Ajengan dan Habaib, Selasa 8 Desember 2020 di Purwakarta
KH Ahmad Anwar Nasihin pimpinan ponpes Roudlotul Tarbiyah Plered (kiri) bersama Habib Abdullah Muhsin usai Deklarasi Mudzakarah Ajengan dan Habaib, Selasa 8 Desember 2020 di Purwakarta /Tim Purwakarta News

PURWAKARTA NEWS- Sejumlah Ulama dan Habib di Purwakarta Jawa Barat mengecam keras tindakan mengganti kalimat ajakan shalat pada adzan menjadi Hayya Alal Jihad. Tindakan ini dilakukan oleh sekelompok orang dan videonya sempat beredar di media sosial.

Hal tersebut dikatakan para ulama/ajengan dan Habib pada Deklarasi Mudzakarah Ajengan dan Habaib bertempat di Ponpes Roudlotul Tarbiyah di Desa Liunggunung, Kec Plered, Kab Purwakarta, Selasa 8 Desember 2020.

Pimpinan ponpes Roudlotul Tarbiyah KH Ahmad Anwar Nasihin mengatakan, ajakan untuk berjihad yang diartikan sebagian orang merupakan ajakan untuk berperang, sangat tidak tepat dan tidak ada dalam ajaran agama khususnya Islam. Terlebih ajakan berjihad tersebut diucapkan dalam negara yang aman dan damai. Sehingga ajakan jihad tersebut sangat tidak beralasan.

Baca Juga: Enam Penyerang Polisi Tewas, Istana Pastikan Komitmen Negara Lindungi HAM Tidak Pernah Surut

"Dari hasil Mudzakarah atau diskusi para ajengan dan habib barusan, kita menyepakati bahwa kalimat yang mengganti ajakan shalat diganti dengan ajakan jihad itu tidak ada aturan nya dalam ajaran agama. Intinya di Indonesia tidak boleh mengumandangkan ajakan jihad, karena Indonesia negara yang aman, lalu berjihad untuk siapa, masa jihad melawan TNI/POLRI yang mereka itu sama- sama beragama Islam, beda dengan Rosul yang waktu itu jelas musuhnya" Kata KH Ahmad Anwar Nasihin usai Deklarasi Mudzakarah Ajengan dan Habaib dilaksanakan.

Dirinya pun menyesalkan, sebagian masyarakat Indonesia mengartikan kalimat Jihad semata berperang. Terlebih bagi masyarakat yang mengagumi sosok seseorang maka arti kalimat jihad diartikan untuk berperang dan merugikan banyak pihak jika tidak didasari ilmu yang jelas.

"Maka kami para ajengan yang mempunyai pondok pesantren dan habaib dari berbagai daerah yang memiliki jamaah, sepakat untuk mensosialisasikan ke masyarakat tentang persatuan dan jangan terprovoksi ajakan- ajakan yang tidak berdasar, termasuk ajakan Jihad," jelasnya.

Baca Juga: Polri Dukung Komnas HAM Dalami Kematian Enam Pengikut Rizieq

Sementara ditambahkan Habib Abdullah Muhsin, situasi negara yang saat ini kondusif jangan dirusak dengan munculnya konflik- konflik baru yang isunya dibawa dari luar negara seperti timur tengah lalu dibawa ke Indonesia.

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x