Cagar Budaya Di Purwakarta Segera Di Tata oleh Pemkab, Begini Rencananya

3 Mei 2023, 19:22 WIB
Tajug Gede Cilodong Purwakarta. /Foto: Istimewa.

PURWAKARTA NEWS - Pemkab Purwakarta melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) akan segera menata puluhan cagar budaya yang ada di wilayahnya.

Hal itu dilakukan oleh Pemkab Purwakarta guna menyediakan sebuah media yang bisa menampilkan ringkasan cerita mengenai sejarah peradaban peninggalan leluhur.

Kepala Bidang Kebudayaan Disporaparbud Kabupaten Purwakarta Wawan Supriatna menuturkan, keberadaan kawasan cagar budaya ini perlu dilestarikan keberadaannya. Karena menurut Wawan, ini memiliki nilai penting bagi sejarah, baik untuk ilmu pengetahuan, pendidikan, atau sejarah kebudayaan.

Baca Juga: Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika Raih Penghargaan Ajang Golkar Media Awards 2023

"Kedepan kami rencanakan penataan. Supaya, cagar budaya ini tidak kehilangan riwayatnya yang kalau kata orang Sunda mah Pareumeun Obor," ujar Wawan Supriatna dilansir dari bisnis.com, Rabu 3 Mei 2023.

Wawan menjelaskan penataan yang akan dilakukan jajarannya bukan untuk mengubah tata letak maupun keberadaannya. Melainkan lebih condong pada penambahan fasilitas yang dapat memunculkan atau menampilkan sejarah di cagar budaya itu sendiri.

Wawan juga mengungkapkan, di wilayahnya ini ada puluhan kawasan cagar budaya peninggalan sejarah yang memiliki hubungan erat dengan kebudayaan dan perjalanan nenek moyang terdahulu. Kebanyakan, bersifat kebendaan peninggalan sejarah. Di antaranya berupa situs, sumber mata air purba, makam nenek moyang, hingga bangunan-bangunan bersejarah.

Baca Juga: Bupati Anne Ratna Mustika Bagikan Bus dan Motor Operasional di Momen Hari Pendidikan Nasional

"Hasil inventarisasi kami, ada 26 kawasan cagar budaya yang tersebar di sejumlah kecamatan," kata dia.

Adapun beberapa kawasan cagar budaya ini, kata dia, di antaranya yakni Goa Jepang yang ada di Kecamatan Kiarapedes. Kemudian, Situs Pangcalikan dan Batu Peti yang lokasinya berdekatan dengan Waduk Jatiluhur. Serta beberapa mata air purba dan makam leluhur.

Sementara untuk di wilayah perkotaan pun ada beberapa cagar budaya, Namun, sambung Wawan, cagar budaya ini kebanyakan berupa bangunan-bangunan bersejarah. Diantaranya, Masjid Agung Baing Yusuf, Gedung keresidenan atau yang saat ini jadi kantor Bakorwil, Gedung Kembar di sekitar stasiun kereta api, Gedung Negara atau kantor bupati dan Pendopo, serta Situ Buleud.

Baca Juga: Inilah Empat Nama Pejabar Eselon II JPT yang Baru Dilantik Anne Ratna Mustika

"Saat ini, kami juga sedang melakukan inventarisasi ulang. Karena, hasil penelusuran kami masih ada beberapa Cagar Budaya yang belum terdata. Di antaranya, bangunan tua yang saat ini digunakan gedung sekolah dan perguruan tinggi ternama," pungkas Wawan.

Editor: Betrand Gaduard De Castelo

Tags

Terkini

Terpopuler