PURWAKARTA NEWS - Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, melansir, pada gerakan pendidikan berkarakter 7 poe atikan, khususnya pada hari Kamis kemarin, terkumpul 16,9 ton beras. Beras tersebut, bersumber dari bantuan para pelajar SD dan SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengatakan, setiap hari Kamis, para pelajar yang mampu diwajibkan membawa beras. Banyaknya, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pelajar. Pada Kamis 28 Oktober kemarin yang bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, beras dari pelajar yang terkumpul sebanyak 16,9 ton.
"Beras ini, dibawa dari rumah dengan menggunakan kanjut kundang berbahan dasar kain. Kanjut kundang ini, menggantikan kantong plastik," ujarnya, kepada Purwakarta News, Jumat 29 Oktober 2021.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries dan Taurus, Jumat, 29 Oktober 2021: Pastikan Untuk Menjaga Diri dan Kesehatan
Baca Juga: Hanya Bersama Persib, Rashid Pertama Kali Rasakan Sembilan Laga Tanpa Kekalahan
Baca Juga: Bupati Purwakarta Apresiasi Pelajar yang Membuat Kanjut Kundang untuk Kantong Beras Kaheman
Baca Juga: Polisi Purwakarta Ringkus Komplotan Spesialis Curanmor
Adapun pelajar yang membawa beras ini, jumlahnya 136.999 siswa SD dan SMP. Kemudian, beras yang terkumpul ini dibagikan ke 5.336 jiwa di sekitaran sekolah.
Pendistribusian beras kaheman ini, tak lagi menggunakan kantong plastik. Karena, siswa membawa beras dari rumahnya dengan kanjut kundang. Lalu, setelah terkumpul di sekolah, beras itu dibagikan dengan memakai bakul (boboko).
"Dengan cara ini, maka pelajar di Purwakarta turut berkontribusi dalam pengurangan sampah plastik," ujar Purwanto.
Terkait dengan pendistribusian beras, lanjutnya, para pelajar ini terus didampingi oleh para guru. Adapun penerimanya, selain warga tidak mampu di sekitaran sekolah, para pelajar yang tak mampu juga kebagian.
Program beras kaheman ini, merupakan bentuk pembelajaran aplikatif yang mampu menumbuhkan nilai-nilai gotong royong. Serta, rasa empati dan saling berbagi. Internalisasi nilai ini merupakan ikhtiar kongkrit yang terintegrasi dengan pembelajaran di tiap satuan pendidikan di Kabupaten Purwakarta.***