Soal Kasus Cabul Oleh Guru Ngaji di Subang, DP2KBP3A Subang: Seharusnya Jadi Panutan, Tapi Malah Jadi Predator

- 15 Februari 2022, 19:30 WIB
Kepala Bidang Perlindungan Anak pada DP2KBP3A Kabupaten Subang, Upit Nurhayati
Kepala Bidang Perlindungan Anak pada DP2KBP3A Kabupaten Subang, Upit Nurhayati /Tim Purwakarta News



PURWAKARTA NEWS - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang menyayangkan adanya aksi cabul yang dilakukan oleh guru ngaji terhadap santrinya.

Kepala Bidang Perlindungan Anak pada DP2KBP3A Kabupaten Subang, Upit Nurhayati menyebut, seorang guru ngaji seharusnya menjadi panutan untuk menciptakan karakter anak-anak yang agamis.

"Seharusnya beliau itu menjadi panutan yang menjadikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang agamis," kaya Upit Nurhayati, Selasa 15 Februari 2022.

Baca Juga: Jelang Persib vs PSIS, Igbonefo Siap Bekerja Keras Waspadai Kekuatan Lawan

"Tapi malah dia juga yang menjadi predator yang akan menjadi si anak itu jadi korban kejahatan dari predator tersebut," tambah Upit.

Upit juga mengatakan, pihaknya akan melakukan bekerja sama dengan jajaran pemerintahan Kabupaten Subang untuk menghadapi kemungkinan yang akan terjadi kepada anak-anak.

Baca Juga: Link Nonton Film Bioskop Terbaru Kamu Tidak Sendiri yang Tayang Besok 17 Februari 2022, Bukan LayarKaca21

Hal itu juga sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 perubahan dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002.

"Mudah-mudahan, masyarakat nanti lebih berhati-hati, dengan siapapun. Jadi tanpa kecuali, baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitarnya, kita tidak tahu, siapa yang akan menjadi predator," pungkasnya.

Baca Juga: Link Download Gost 3D APK Game Horor Viral di Tiktok, Gratis untuk Android

Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku pencabulan 6 santri di Subang tersebut merupakan Asnawi (34) yang berprofesi sebagai guru ngaji.

Baca Juga: SM Entertainment Dikritik, Penggemar Minta Ten WayV Pulang ke Kampung Halaman

Hingga kini, polisi baru menerima laporkan dari 6 orang tua korban dari jumlah 11 santri Asnawi.***

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x