Indonesia dan China Cermati Perkembangan Situasi politik Myanmar

- 3 April 2021, 09:02 WIB
Pengunjuk rasa anti-kudeta di Yangon, Myanmar 27 Maret 2021./
Pengunjuk rasa anti-kudeta di Yangon, Myanmar 27 Maret 2021./ /Reuters/Stringer

Selain membahas perkembangan di Myanmar, kedua Menlu juga membicarakan tentang kerja sama Indo-Pasifik dalam konteks situasi geopolitik.

“Isu ini bukan pertama kalinya kita bahas. Kami berdua beberapa kali membahas isu ini. Saya kembali tekankan prinsip-prinsip dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik),” ujar Retno.

Baca Juga: Warga Terdampak Kebakaran Kilang Pertamina Balongan Tuntut Konpensasi

Dalam pembahasan itu, Menlu RI menekankan keterbukaan ASEAN bagi semua mitra dalam pelaksanaan kerja sama dalam konteks pandangan Indo-Pasifik itu, serta upaya untuk terus memajukan kerja sama.

"Karena kami yakin bahwa konfrontasi tidak akan membawa manfaat bagi siapapun," ujar Retno.

Menlu RI juga terus menekankan pentingnya pemajuan kerja sama secara inklusif kepada semua mitra secara konsisten, termasuk dalam kunjungannya ke China dan ke Jepang.

Dalam situasi dunia yang penuh tantangan saat ini, kerja sama menjadi semakin penting, dan Indonesia akan terus konsisten dalam memegang prinsip-prinsip ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, kata Menlu Retno.

Baca Juga: Indonesia Sampaikan Inisiatif Jadi Pusat Vaksin di Asia Tenggara

“Dengan memegang prinsip-prinsip ini, maka sentralitas ASEAN akan dapat terjaga dan implementasi kerja sama penting untuk diarahkan pada kerja sama ekonomi yang sifatnya konkret dan saling menguntungkan,” lanjutnya.

Menlu Retno berkunjung ke Provinsi Fujian, China bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Halaman:

Editor: Fajar Maritim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini