PURWAKARTA NEWS - Sejak kudeta militer atas pemerintahan sipil di myanmar terjadi pada 1 Februari 2021 lalu, demonstrasi yang diwarnai kekerasan terus berlanjut.
Sebab itu, sebanyak 96 warga negara Indonesia (WNI) telah memutuskan untuk segera meninggalkan Myanmar.
“Pada Maret saja, tercatat 96 WNI yang sudah lapor ke KBRI (Yangon) akan pulang sampai akhir bulan ini,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha, Rabu malam 24 Maret 2021 dilansir dari Antara.
Baca Juga: Musrembang 2022, Bupati Purwakarta: Prioritas Pembangunan sesuai Kebutuhan Masyarakat
Jumlah tersebut, tidak termasuk 50 WNI yang sebelumnya telah pulang ke Tanah Air menggunakan penerbangan yang diperbantukan, di tengah demonstrasi anti kudeta di Myanmar.
Berdasarkan data Kemlu RI, saat ini tercatat 362 WNI, yang mayoritas pekerja profesional, masih berada di Myanmar. Sebanyak 20 orang di antaranya telah berada di Sekolah Indonesia Yangon, yang diperuntukkan sebagai lokasi perlindungan sementara bagi para WNI.
Judha mendesak para WNI yang merasa lokasi tempat tinggalnya tidak aman dan nyaman, untuk segera merapat ke Sekolah Indonesia Yangon yang situasinya relatif aman karena terletak di wilayah diplomatik.
Baca Juga: Kunjungi Maluku Tengah, Presiden Jokowi Dialog bareng Nelayan dan Pedagang
Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia belum memutuskan untuk melakukan evakuasi karena berdasarkan penilaian di lapangan, tidak ada warga negara asing termasuk WNI yang menjadi sasaran kekerasan selama demonstrasi.