Rekomendasi Tempat Wisata Religi di Purwakarta, Miliki Nilai Sejarah dengan Perjuangan Peyebaran Agama Islam

- 3 Oktober 2021, 07:41 WIB
Makam Eyang Pandita, salah satu tempat wisata religi di Purwakarta.
Makam Eyang Pandita, salah satu tempat wisata religi di Purwakarta. /Tim Purwakarta News

PURWAKARTA NEWS - Kabupaten Purwakarta tidak hanya dikenal dengan keberadaan sejumlah tempat wisata alam, budaya hingga kuliner khasnya.

Kabupaten Purwakarta juga memiliki sejumlah tempat wisata religi yang dapat menjadi rekomendasi bagi wisatawan saat berkunjung ke salah satu kabupaten terkecil di Jawa Barat tersebut.

Kadisporaparbud Purwakarta, Agus Hasan Saepudin mengungkapkan, biasanya sejumlah tempat religi tersebut memiliki nilai sejarah seperti perjuangan melawan penjajah hingga awal mula penyebaran agama islam di Purwakarta. Maka tak jarang tempat-tempat tersebut hingga kini banyak dikunjungi wisatawan di waktu-waktu tertentunya.

Baca Juga: Wisata Kampung Tajur Purwakarta, Tawarkan Edukasi Adat dan Budaya Kehidupan Warisan Leluhur

Salah satunya seperti Masjid Agung Baing Yusup yang berada di Komplek Pemda Purwakarta.

"Di sekitar Masjid itu terdapat makam Syekh Baing Yusuf. Beliau merupakan salah satu tokoh sejarah yang menyebarkan Islam di Purwakarta. Beliau merupakan guru dari Syekh Nawawi Al-Bantani Ulama Indonesia yang menjadi Imam di Masjidil Haram Mekah," ungkapnya pada Sabtu, 2 Oktober 2021.

Tempat wisata religi lainnya yang jadi rekomendasi, ditambahkan Agus, seperti Makam Eyang Pandita yang terletak di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta. Tepatnya di Kawasan Desa Wisata Kampung Tajur, berdekatan dengan Curug Panembahan.

Baca Juga: 20 Judul Drakor Paling Banyak Disebut di Twitter, Ada yang Kamu Suka?

"Oleh masyarakat setempat Eyang Pandita dipercaya sebagai sesepuh Desa Pasanggrahan dan salah satu leluhur masyarakat di sekitarnya. Keunikan dari makam ini adalah lokasinya yang berada di atas bukit, sehingga dapat terlihat pemandangan Gunung Burangrang, area pesawahan, perkebunan sayur warga dan kawasan hutan," tambahnya.

Halaman:

Editor: Aga Gustiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini