BPOM Sebut Uji vaksin Covid-19 di Bandung Berjalan Lancar Tidak Ada Efek Samping Serius

- 17 Oktober 2020, 06:13 WIB
ILUSTRASI dunia butuh vaksin Covid-19.*
ILUSTRASI dunia butuh vaksin Covid-19.* /pixabay

PURWAKARTA NEWS - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia terus memantau proses uji coba vaksin Covid-19 yang dilakukan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) di Bandung.

Sampai saat ini, BPOM menyebut uji coba vaksin Covid-19 di Bandung berjalan lancar dan tidak menunjukkan ada efek samping serius.

"Sejauh ini dari hasil inspeksi kami tidak ada laporan kejadian efek samping yang serius akibat pemberian vaksin uji tersebut," kata Direktur Registrasi Obat BPOM Lucia Rizka Andalusia dalam jumpa pers daringnya seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Kabupaten Bogor Dapat Jatah 1,2 Juta Vaksin, Ini 11 Kategori Warga yang Diprioritaskan

Baca Juga: Man City vs Arsenal: Link Streaming, Prediksi Pemain, Klasemen Liga Inggris

Ia mengatakan uji klinik vaksin tersebut sudah memasuki tahap rekrutmen subyek penelitian. Sebanyak 1.620 orang telah direkrut untuk mengikuti fase uji vaksin tersebut.

Terhadap efek samping obat, Lucia mengatakan BPOM juga melakukan evaluasi pelaporan farmakovigilans (efek samping obat).

Selain itu, lanjut dia, BPOM juga mengawasi realisasi importasi impor, produksi dan distribusi obat secara berkala.

Baca Juga: Jaksa Tuntut Benny Tjokrosaputro Penjara Seumur Hidup dan Ganti Duit Rp6,78 Triliun

Baca Juga: Banyaknya Korban Dukun Covid Cabul Sampai Bikin Polisi Buka Posko Pengaduan

BPOM, kata dia, sangat berhati-hati dalam melakukan percepatan perizinan vaksin COVID-19. Tiga calon vaksin Covid-19 yaitu Cansino, G42/Sinopharm dan Sinovac sudah mendapatkan Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) dari China.

"Terhadap produk yang telah mendapatkan EUA, BPOM berkeseinambungan melakukan pengawasan terhadap penyaluran dan peredaran sejak masuk dari luar negeri untuk obat atau vaksin yang diimpor serta proses produksi di industri farmasi untuk obat dan vaksin yang diproduksi di Indonesia serta distribusi oleh pedagang besar farmasi dan pendistribusian di sarana pelayanan kefarmasian," ujarnya.***

Editor: Opie Febiwara

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x