Network
PURWAKARTA NEWS - Anggota Komisi III DPR RI Sari Yuliati menilai pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang menuduh demo menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja ditunggangi, sebetulnya memiliki makna tersirat.
Dengan itu, legislator dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat ini meminta aktivis Cipayung Plus NTB tak menaruh curiga, bahkan berniat melaporkan pernyataan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Polisi.
“Kawan-kawan aktivis Cipayung Plus NTB, tidak perlu menaruh curiga berlebihan tentang penyataan Pak Airlangga yang mengatakan ada yang menunggangi unjuk rasa,” ujar Sari dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Rabu malam.
Baca Juga: Khawatir Bocah SD Ikutan Demo, Polisi Sampai Lakukan Ini
Pernyataan Airlangga, lanjut Sari, harus dimaknai sebagai pesan untuk menjaga kemurnian Gerakan Moral dan intelektual . Menurutnya, Airlangga merupakan pribadi yang sangat terbuka untuk diskusi.
Adapun, pernyataan yang dilaporkan oleh kelompok yang mengatasnamakan OKP Cipayung Plus Kota Mataram ke Polda NTB itu sebetulnya bermakna agar aktivis lebih preventif dalam melakukan unjuk rasa.
Sari meyakini pemerintah dan aparat penegak hukum sudah mempunyai data yang lengkap dan komprehensif dari intelijen negara mengenai dugaan gerakan moral tersebut ditunggangi pihak tertentu.
Baca Juga: Pemprov Jateng Buka Aduan Masyarakat Soal UU Cipta Kerja, Ganjar Pranowo: Monggo Kalau Mau Lapor
"Kan mana mungkin mahasiswa berpikir buat merusak fasilitas umum," kata Sari.
“Pak Airlangga, Pak Prabowo, Pangdam mempunyai data intelijen yang lengkap dan komprehensif dari intelijen negara mengenai siapa yang menunggangi aksi-aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law," kata Sari pula.
