Dengan anggaran yang besar itu, dana desa diharapkan tidak hanya mampu mengurangi kemiskinan di desa tapi juga bermanfaat dalam memberdayakan perempuan, seperti program BLT Dana Desa dan Program Padat Karya Tunai Desa yang utamanya menyasar kalangan perempuan.
“Inilah yang masih menjadi tantangan besar bagi kita. Khususnya bagi kepala desa perempuan sebagai penentu arah pembangunan desa. Peran kepala desa dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan di desa perlu diapresiasi,” ucapnya.
Baca Juga: Jadwal Tayang Film Cinta Subuh Lengkap dengan Sinopsisnya
Mengenai kiprah perempuan dalam kepemimpinan pemerintahan desa, ia menyatakan adanya peningkatan yang signifikan. Hal ini lantaran, Kemendes PDTT mencatat dari 74.953 desa di seluruh Indonesia baru sekitar 6.500 desa yang kepala desanya dipimpin perempuan.
Bahkan, di Kabupaten Karawang sendiri tercatat dari 297 desa, hanya 20 desa yang dipimpin oleh kepala desa perempuan pada 2020 lalu.
Menutup keterangannya, Ketua Bidang Keuangan dan Pasar Modal DPP Partai Golkar ini mengaku akan menindaklanjuti aspirasi tersebut dalam Rapat Kerja bersama Kementerian Keuangan pada masa persidangan selanjutnya.
Baca Juga: Penumpang Terminal Kampung Rambutan Meningkat, Kanaikan Capai 100 persen
“Seluruh aspirasi ini sudah saya catat. Pastinya, akan saya perjuangan dan suarakan di DPR. Kita ingin Bapak/Ibu yang selama ini bekerja untuk masyarakat juga mendapatkan kesejahteraan yang layak. Begitupun untuk persoalan lainnya, nantinya akan kami akan carikan solusi bersama pemerintah,” pungkasnya.***