Butuh Keberanian dalam Pemindahan IKN Baru, Jokowi Ingin Indonesia Sentris Bukan Jawa Sentris

- 1 Maret 2022, 17:15 WIB
 Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan dalam Rapim TNI-Polri/foto tangkapan layar di youtube Sekretariat Kabinet RI
Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan dalam Rapim TNI-Polri/foto tangkapan layar di youtube Sekretariat Kabinet RI /

PURWAKARTA NEWS - Butuh keberanian dalam mengawal proses pemindahan Ibu Kota Negara Baru (IKN) dari Jakarta ke ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Pasalnya, gagasan pemindahan IKN ini sudah sejak lama digaungkan oleh Presiden pertam Ir. Soekarno dan Presiden kedua Jenderal Besar TNI (Purn.) H. M. Soeharto.

"Pemindahan Ibu Kota Negara Baru (IKN) memang butuh keberanian, ada resikonya iya," kata Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan dalam rapat pimpinan (rapim) TNI dan Polri tahun 2022, Selasa 01 Maret 2022.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Gagasan Pemindahan IKN Sudah Sejak Jaman Presiden Soekarno dan Soeharto

Visi besar dalam pembangunan IKN ini kata Jokowi adalah adanya pemerataan ekonomi. Karena hampir 58 persen perputaran ekonomi ada di Pulau Jawa.

"Kita ingin namanya pemerataan, bukan Jawa sentris, tapi Indonesia sentris. 58 persen perputaran ekonomi ada di Pulau Jawa, padahal kita mempunyai 17 ribu pulau," jelas Jokowi dikutip dari Youtube Sekretariat Kabinet RI.

Sehingga kata Jokowi, pemindahan IKN bukan hanya pada persoalan memindahkan gedung dari Jakarta ke Kalimantan, akan tetapi adanya pemerataan.

"Kalau ada Jakarta, dan ada Nusantara (nama IKN Baru). Artinya perputaran ekonomi tidak hanya di Pulau Jawa," katanya.

Baca Juga: Siaran Langsung BRI Liga 1, Berikut Dua Link Live Streaming Persib Bandung vs Persija Jakarta Pukul 20.30 WIB

Di samping itu, selain pemerataan, ketimpangan populasi juga menjadi dasar pemindahan IKN. Pasalnya, 56 persen populasi di Indonesia itu berada di Pulau Jawa.

"Ini juga menjadi dasar dari pemindahan ibu kota. oleh sebab itu, agar tidak terjadi ketimpangan ekonomi, tidak terjadi ketimpangan infrastruktur, tidak terjadi ketimpangan jumlah populasi, kemudian kita eksekusi, kita putuskan yang namanya Ibu Kota Negara Baru, yaitu Nusantara," pungkasnya. ***

Editor: Aga Gustiana

Sumber: Youtube Sekretariat Kabinet RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x