Pasca Ledakan Gereja di Makasar, Kominfo Gelar Patroli Siber

- 30 Maret 2021, 10:19 WIB
Ilustrasi - Solidaritas warga Solo untuk korban bom di depan Gereja Katedral Makasar.
Ilustrasi - Solidaritas warga Solo untuk korban bom di depan Gereja Katedral Makasar. /Antara Foto/Maulana Surya/ANTARA FOTO

PURWAKARTA NEWS - Pasca ledakan bom Gereja di Makasar, Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mengadakan patroli siber untuk menyisir konten yang mengandung kekerasan, yang berkaitan dengan ledakan di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kami kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarluaskan konten seperti itu dan bersama-sama menangkal paham radikalisme-terorisme baik di ruang fisik maupun ruang digital," kata Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, dikutip dari Antara.

Kominfo menelusuri kontan yang tidak layak dipublikasikan yang berkaitan dengan peristiwa tersebut, seperti unggahan yang mengandung unsur kekerasan, potongan tubuh dan luka yang diderita korban.

Baca Juga: Mudah Lelah dan Lesu, ini 10 Jenis Makanan dan Minuman yang Bisa Menambah Energi

Data Kominfo per Senin pagi, konten-konten yang tidak layak dipublikasikan tersebut tersebar di berbagai platform media sosial, yaitu Facebook 34 konten, Twitter 59 konten dan Instagram 21 konten.

Kominfo juga menemukan unggahan tidak layak di YouTube sebanyak 20 konten. Total konten yang ditemukan Kominfo mencapai 134 buah.

"Keseluruhan konten tersebut telah diajukan Kominfo kepada masing-masing platform untuk dilakukan pemutusan akses atau blokir," kata Dedy.

Polri menyatakan pelaku bom bunuh diri do gerbang Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan pasangan suami-istri.

Baca Juga: Samudra Cinta 30 Maret 2021: Hasil Otopsi Nyatakan Kasus Linda adalah Pembunuhan, Cinta Menyerahkan Diri

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x