Soal Insiden Pengikut Rizieq dan Polisi di Tol Japek, GP Ansor Heran Ormas Punya Senjata Api

- 8 Desember 2020, 16:09 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas meminta sejumlah pihak jangan sekadar melakukan penolakan calling vissa.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas meminta sejumlah pihak jangan sekadar melakukan penolakan calling vissa. / /Instagram.com/@gusyaqut

PURWAKARTA NEWS - Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas heran aktivis ormas punya senjata api. Untuk itu dia meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kepemilikan senjata api tersebut.

"Jadi mengherankan jika aktivis ormas bisa memiliki senpi, penting untuk dilacak asal usul kepemilikan-nya," kata Yaqut dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa, menanggapi insiden polisi dan pengikut pimpinan FPI Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin 7 Desember 2020 dini hari.

Pria yang biasa disapa Gus Yaqut ini mengaku tak abis pikir ormas bisa memiliki senjata api karena ada aturan ketat kepemilikan senjata api bagi masyarakat sipil.

Baca Juga: Sinopsis Radha Krishna Selasa, 8 Desember 2020: Pertempuran Krishna Lawan Iblis Api

"Kepemilikan senpi selain TNI dan Polri setahu saya ada aturan yang ketat sampai pada tes psikologis. Harga senpi pun pasti juga mahal," uacap dia dilansir dari Antara, Selasa 8 Desember 2020.

Dia juga menyoroti kepemilikan senjata tajam yang diduga dipakai kelompok Rizieq. Bahkan, tak ada urgensi-nya ormas mempunyai senjata tajam.

"Senjata tajam untuk apa? tidak ada urgensi-nya," ujar anggota DPR ini.

Baca Juga: Sempat Terpental, Ibu Selamat, Anak Tewas di Tempat dalam Kecelakaan Maut di Jatiluhur Purwakarta

Peristiwa yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 ini bermula ketika enam orang anggota Polri sedang menyelidiki terkait rencana pemeriksaan Rizieq Shihab yang dijadwalkan pada Senin 7 Desember 2020.

Dari informasi yang diterima kepolisian, akan terjadi pengerahan massa pada saat Rizieq dilakukan pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

"Bahwa akan ada pengerahan kelompok massa untuk mengawal pemeriksaan MRS di Polda Metro Jaya. Terkait itu kami kemudian melakukan penyelidikan kebenaran info itu," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

Baca Juga: Truk Hantam Angkot di Jatiluhur Purwakarta, 2 Orang Tewas di Tempat

Fadil menerangkan, kepolisian bertemu dengan salah satu kendaraan di ruas jalan tol. Ketika anggota Polda Metro Jaya membuntuti. Mobil itu memepet dan melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam.

Kepolisian pun melepaskan tembakan. Enam orang meninggal dunia lokasi kejadian. Sementara empat orang lainnya kabur.***

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x