Beli Mobil Mewah Rp1,4 Miliar, ICW: Dulu KPK Menjunjung Tinggi Pola Hidup Sederhana

18 Oktober 2020, 10:43 WIB
KANTOR KPK.* /ANTARA

PURWAKARTA NEWS – Peniliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menyebut mobil mewah se-harga Rp1,4 miliar yang dianggarkan Komisi Pemerantasan Korupsi (KPK) mengikis integritas KPK yang identik dengan kesederhanaan.

Menurutnya, sejak dulu KPK selalu menjunjung tinggi pola hidup sederhana.

“Salah satu nilai yang ada di KPK yang selalau ‘dijual’ KPK ke beberapa daerah atau seluruh Indonesia adalah menjunjung tinggi pola hidup sederhana. Tentu pembelian mobil mewah seharga Rp1,4 miliar itu tidak mungkin kita kategorikan sebagai implementasi atas pola hidup sederhana,” jelasnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Sabtu 17 Oktober 2020.

Baca Juga: Bingung Cara Daftar BLT UMKM Rp2,4 Juta? Begini Langkah untuk Usulkan dan Syarat Menerima BPUM

Baca Juga: Penilitian Terbaru, Orang Berdarah O dan B Lebih Tahan Covid-19

ICW sangat menyayangkan KPK yang menganggarkan mobil mewah itu. Terlebih, lembaga antirasuah tersebut memiliki puluhan mobil dinas yang bisa digunakan.

Di tambah lagi, kinerja KPK dinilainya saat ini menurun. Sehingga, Kurnia menilai apresiasi berupa mobil mewah tak semestinya dilaksanakan.

“Dari sisi kinerja sekarang menurun. Lebih banyak kontroversi daripada memperoleh prestasi. Logika sederhana ketika fasilitas atau anggaran itu didapat, (harus-red) ada sesuatu yang bisa dibanggakan ada prestasi. Ini prestasi tidak ada tiba-tiba menginginkan mendapatkan mobil, itu yang tidak logis,” tambah Kurnia seperti dikutip Purwakarta News dari PRFMnews dalam artikel, “KPK Beli Mobil Mewah Harganya Rp1,4 Miliar, ICW: Kok KPK Tunjukan Gaya Hidup Hedonisme?”.

Baca Juga: Cara Olahraga di Rumah, Mudah Tanpa Alat Bantu, Dicoba Yuk!

Baca Juga: Es Batu Bisa Kecilkan Pori-pori? Begini Faktanya!

Menurutnya, dari sejarah KPK, tidak pernah ada anggaran khusus yang diperuntukan bagi pembelian mobil mewah. Karena setiap lembaga negara pasti disediakan kendaraan dinas.

“Kita sudah mendengar pernyataan dari ketua dewan pengawas sekaligus mantan pimpinan KPK Tumpak Hatorangan Panggabean. Dia mengatakan, tidak pernah ada anggaran khusus untuk membeli mobil dinas pimpinan KPK. Karena pada dasarnya setiap lembaga negara pasti sudah disediakan mobil operasional atau mobil dinas,” ungkapnya.

Terlebih, lanjut Kurnia, perekonomian Indonesia saat ini tengah dalam kondisi yang di bawah normal karena pandemi Covid-19. Namun, KPK yang malah menunjukan gaya hidup hedonisme.***Haidar Rais/PRFMNews

Editor: Opie Febiwara

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler