Ditemukan Sebagian Pelajar Ikut Demo karena Bosan Jarak Jauh  

15 Oktober 2020, 05:29 WIB
KPAI sebut sebagian anak atau pelajar ikut demo karena bosan belajar jarak jauh.* /ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN).

PURWAKARTA NEWS –Banyak pelajar dari mulai SMA sampai bahkan anak sekolah dasar yang ikut aksi demonstrasi di Jakarta pada Selasa 13 Oktober 2020. Bahkan ada dari mereka yang diamankan polisi dan ada juga yang reaktif Covid-19.

Menanggapi hal itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra mengatakan berdasar penelusurannya anak yang ikut demonstrasi berujung rusuh di Jakarta itu salah satunya karena bosan belajar online atau jarak jauh.

"Saya menghampiri anak perempuan, ia mengaku sekolah di SMK Jatinegara. Ia datang ke lokasi diajak teman temannya dan ia mengaku mulai bosan pembelajaran jarak jauh (PJJ)," kata Jasra kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Polisi Sebut 806 Pelajar Ikut Unjuk Rasa 13 Oktober, Beberapa Anak SD

Dikutip dari Antara, Jasra Putra menjelaskan, latar belakang anak ikut demo banyak dari mereka yang kurang perlindungan keluarga.

“Seperti karena putus sekolah, orang tua jarang pulang karena tempat kerja yang jauh dan PJJ yang belakangan cenderung hanya aktivitas pengajaran penugasan pekerjaan rumah,” ujarnya.

Jasra pun mencontohkan salah satu peserta demo adalah siswa SMP dari Tangerang yang datang ke Jakarta Pusat dengan naik kereta.

Baca Juga: Anggota DPR Minta Cipayung Plus Tak Menaruh Curiga Berlebihan terhadap Airlangga Hartarto  

“Si anak ikut demo setelah diajak temannya di media sosial dan kondisi di rumah yang tidak nyaman,” terangnya.

Dari pengamatan Jasra di lapangan, situasi anak dalam demo nampak bergerombol dan tidak memperhatikan orasi yang disampaikan dari mobil komando. Dengan kata lain, kedatangan mereka cenderung acuh dengan aksi utama. Jika terjadi provokasi mereka rentan terjebak dalam kerusuhan, bahkan terlibat.

Jasra mengatakan situasi kesehatan anak di sekitar aksi demo buruk, seperti merokok, tidak ada yang mengingatkan menggunakan masker dan lingkungan sekitar cenderung melakukan pembiaran. Padahal, Jakarta merupakan kawasan zona merah Covid-19 yang mewajibkan warganya menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Pemprov Jateng Buka Aduan Masyarakat Soal UU Cipta Kerja, Ganjar Pranowo: Monggo Kalau Mau Lapor

"Anak menjadi kelompok rentan di dalam lautan massa seperti ini, apalagi kondisi pembatasan selama pandemi, menambah ketertekanan anak. Dengan membanjirnya informasi menyebabkan anak anak mudah terlibat, akibat kondisi psikologis mereka," katanya.***

Editor: Opie Febiwara

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler