Ma'ruf Amin Minta Komitmen Buruh dan Perusahaan Diperbarui: Kita Memiliki Visi Besar untuk Indonesia Maju

30 September 2022, 19:34 WIB
Ma'ruf Amin Minta Komitmen Buruh dan Perusahaan Diperbarui: Kita Memiliki Visi Besar untuk Indonesia Maju /

PURWAKARTA NEWS - Wapres Indonesia meminta kerja sama terhadap pemerintah, para pengusaha, dan buruh untuk memperbaharui komitmen bersama dalam hadapi dunia kerja di masa yang akan datang.

Dari pandangan Wapres, selama pandemi Covid-19, dunia kerja global memperlihatkan kerentanan akan disrupsi yang terjadi di bidang sosial-ekonomi, khususnya bagi pekerja migran, pekerja informal, pekerja perempuan, dan pekerja dengan disabilitas.

Hal tersebut menjadikan alasan mengapa pemerintah, pengusaha dan buruh perlu membarui komitmen bersama dalam memantapkan kesiapan pekerja untuk mengatasi dampak krisis dan menghadapi dunia kerja di masa yang akan datang.

Baca Juga: Kubu Independen di AS Bikin Partai Baru, Amerika Serikat Kini Miliki Tiga Partai Politik

Wapres mengungkapkan bahwa dunia kerja baru yang menjadikan pekerja sebagai pusatnya menuntut upaya pemulihan yang juga berpusat pada pekerja, yaitu dengan memperhatikan hak, aspirasi buruh dan kebutuhan.

Tak hanya itu, Wapres juga mengungkapkan bahwa sebagaimana rekomendasi ILO, dialog sosial menjadi mekanisme yang paling efisien dalam menyalurkan berbagai saran untuk merumuskan kebijakan dalam merespons tantangan di bidang ketenagakerjaan.

Baca Juga: Cahyo Kumolo Partai Apa? Ini Perjalanan Karir Politik Tjahjo Kumolo Sebelum Jadi Menpan RB

“Hal ini sejalan dengan mandat Deklarasi 100 Tahun Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO,” ungkap Wapres (Wakil Presiden) K.H. Ma'rif Amin saat dirinya menghadiri acara Napak Tilas dan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-67 Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) di Graha Mahar Agung Tulangan, Jalan Raya Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur pada hari Jumat, 30 September 2022.

“Apalagi saat ini, kita memiliki visi besar untuk mewujudkan Indonesia Maju. Tenaga kerja yang produktif, memiliki kapasitas dan kapabilitas, serta tahan dan adaptif dalam situasi yang terus berubah, tentunya sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi tersebut,” ujar Wapres.

Wapres juga menjelaskan tentang studi yang dilakukan ILO terhadap 133 negara terhadap serikat buruh dalam berkolaborasi dengan pemerintah dan pengusaha untuk merumuskan kebijakan.

Baca Juga: PPP Ingatkan Jajaran Kabinet Stop Bikin Beban Politik bagi Presiden

“Studi yang dilakukan ILO pada tahun 2021 di 133 negara menunjukkan bahwa serikat buruh berkolaborasi dengan pemerintah dan pengusaha melalui dialog sosial untuk merumuskan kebijakan, baik di tingkat nasional maupun internasional, dalam memperkuat kapasitas pekerja saat krisis menerpa, maupun dalam menyusun strategi jangka panjang untuk mengatasi dampak krisis,” jelas Wapres.

Wapres juga menyetujui bahwa panduan ILO dalam dialog sosial untuk mengatasi beragam masalah ketenagakerjaan menjadikan sebuah pilar dalam menghadapi krisis pandemi Covid-19.

“Dialog sosial untuk mencari solusi bersama atas beragam masalah ketenagakerjaan menjadi salah satu pilar dari panduan ILO dalam menghadapi dampak krisis pandemi Covid-19,” imbuhnya.

Baca Juga: China Blokir Clubhouse, Aplikasi untuk Diskusi Politik  

“Ini juga yang diinginkan NU, kebaikan dan perbaikan bagi umat, bangsa, dan negara,” tegasnya.

Dialog sosial yang dimandatkan ILO, kata Wapres, sebenarnya merupakan hal yang selaras dengan cara berpikir NU tersebut.

Pasalnya, menurut Wapres sendiri dialog sosial akan menunjang kohesi sosial yang akan memiliki dampak baik pada perekonomian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya pekerja.

Baca Juga: TGB Ingatkan Bahaya Politisasi Agama untuk Menangkan Kontestasi Politik

Untuk itu, pada momentum HUT K-Sarbumusi ini, Wapres beramanat agar K-Sarbumusi terus memperhatikan agenda, visi dan tren global di bidang ketenagakerjaan tersebut.

Selain itu, Wapres juga berpesan agar terus memegang teguh nilai-nilai dan paham Nahdliyin dalam mengimbangi berbagai persoalan.

“Nahdlatul Ulama menganut paham ahlussunah wal jama’ah yang memiliki pola pikir mengambil jalan tengah antara aqli dan naqli. Inilah identitas Nahdliyin. Kerangka berpikir Nahdliyin disebut fikrah nahdliyah yang dilandaskan pada khittah nahdliyah dalam menentukan arah perjuangan untuk mewujudkan ishlah-al-ummah atau perbaikan umat,” ucap Wapres.

Baca Juga: Pengamat Menduga Isu Kepulangan Habib Rizieq hanya Propaganda Politik FPI

Sebelumnya, Ida Fauziyah Menteri Ketenagakerjaan mengungkapkan bahwa masalah global yang dihadapi para pekerja dapat diatasi dengan kerja sama pemerintah dan pihak yang berkepentingan agar dapat melalukan kolaborasi dalam upaya mencari solusi.

“Saya kira tantangan dan dinamika itu sungguh sangat luar biasa. Dan kita bisa mengatasi seluruh tantangan ini dengan kolaborasi, kerja sinergitas antara pemerintah, pengusaha, dan kelompok serikat pekerja ini,” ungkap Ida.

Terakhir, pada kesempatan ini Wapres juga mengungkapkan apresiasi atas segala kiprah K-Sarbumusi sebagai badan otonom NU sejak tahun 1955 yang kini telah menjadi bagian dari lima organisasi pekerja terbesar di Tanah Air dengan jumlah keanggotaan yang mencapai ratusan ribu orang.

“Hal itu menjadi modalitas yang sangat penting bagi K-Sarbumusi untuk menjadi mesin penggerak transformasi pekerja yang kita harapkan bersama,” kata Wapres.

Hadir pada kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Sidoarjo Ahmad Mudlor Ali, beserta jajaran anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Timur.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres, Ahmad Erani Yustika; Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Suprayoga Hadi; Staf Khusus Wapres, Masduki Baidlowi, Imam Aziz, Robikin Emhas, dan Lukmanul Hakim; serta Tim Ahli Wapres, Farhat Brachma. ***

Editor: Solahudin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler