PURWAKARTA NEWS - Memelihara dan membudidayakan Ikan Cupang Hias menjadi pilihan usaha yang menjanjikan di tengah pandemi covid 19.
Seperti dialami oleh Aman Sudiaman, warga Bogor. Secara telaten, dirinya membuat tempat penangkaran berupa kolam ikan dan Aquarium di dalam rumahnya, setelah itu mengirimkan hasil penangkaran ke petani lainnya untuk dibesarkan.
“Dari bisnis petani ikan hias Cupang, saya bisa meraih keuntungan sampai Rp4 juta per bulan, sehingga bisa menghidupi keluarga sampai menguliahkan anak – anak,” ujar Aman seperti dikutip dari RRI.
Baca Juga: Luar Biasa Permintaan Ikan Cupang di Solo Meningkat di Tengah Pandemi
Aman mengungkapkan, awal menjadi petani Ikan hias, karena desakan ekonomi setelah dirinya tidak lagi bekerja.
Kemudian pada masa Pandemi Covid 19 ini, berupaya menghidupi seluruh anggota keluarganya dengan adanya peluang menjadi petani Ikan Hias berbagai jenis.
“Saya mulai total berbudidaya Cupang sejak saya tidak kerja lagi, apalagi saat pandemi ini saya bertani Cupang dan ikan hias lainnya,” katanya.
Baca Juga: Laras Teabumi Teh Unik dengan Campuran Rempah dan Bunga, Seger Banget
Baca Juga: Dapat SMS Seperti Ini? Segera Cek! Berikut Cara Pencairan BLT UMKM Rp2,4 Juta
Ia mengaku, awalnya hanya memeliahara cupang, kemudian mengawinkannya, hingga membesarkan.
Dalam sekali perkawinan, Ikan Cupang bisa menghasilkan ratusan anakan, untuk dijadikan bibit unggul ikan hias, dengan perawatan sejak kecil.
Di wilayah Bogor, ikan Cupang menjadi jenis ikan yang menjanjikan bagi petani untuk dibudidayakan.
Baca Juga: Hanya Lewat Link Ini! Daftar BLT UMKM Rp2,4 Juta untuk Warga Purwakarta, Cek Cara dan Syaratnya
Ikan jenis ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik, dan cenderung agresif, dalam mempertahankan wilayahnya.
Bagi Penggemar, jenis ikan cupang dibagi menjadi tiga kelompok, meliputi cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar.
Di Indonesia terdapat cupang asli, salah satunya berjenis Betta Channoides, yang berada di Kalimantan Timur.
Memang saat pandemi ini, peredaran Ikan Cupang sangat menjanjikan,dengan per hari bisa menjual 15 ekor langsung kepada pembeli, sedangkan kepada petani lainnya bisa mencapai 40 ekor berbagai ukuran.***