Kisah Suri Tauladan Abdullah Bin Mubarak yang Gagal Naik Haji Karena Bertemu Wanita Kelaparan

6 Juli 2022, 01:51 WIB
ILUSTRASI - Kisah Suri Tauladan Abdullah Bin Mubarak yang Gagal Naik Haji Karena Bertemu Wanita Kelaparan /Unsplash.com

PURWAKARTA NEWS - Dikisahkan Abdullah Bin Mubarak akan pergi menunaikan ibadah jadi, saat Perjalanannya ke Tanah Suci Abdullah Bin Mubarak terhenti kala ia sampai di kota Kufah bersma rombongan haji yang lain.

Disuatu waktu, ia melihat seorang perempuan sedang mencabuti bulu Itik yang sudah mati dan Abdullah seperti tahu, itik itu adalah bangkai karena sudah terlihat busuk dan baunya agak menyengat.

Sembari mendekat Abdullah Bin Mubarak bertanya kepada wanita itu, " Apakah Ini bangkai atau hasil sembelihan yang halal?" Abdullah bertanya untuk memastikan.

Baca Juga: Lakukan Amalan Ini Dapat Pahala yang Setara dengan Melaksanakan Ibadah Haji dan Umroh

"Bangkai, dan aku akan memakannya bersama keluargaku." Jawab wanita itu singkat sambil melanjutkan mencabuti bulu Itik itu.

Abdullah Bin Mubarak merasa heran, di Negeri Kufah bangkai ternyata menjadi santapan keluarga.

Ia pun mengingatkan perempuan tersebut bahwa tindakannya tidak sesuai dengan Syariat Islam dan perbuatan itu adalah haram.

Namun Wanita Itu tidak menghiraukannya dan terus melanjutkan mencabuti bulu bangkai Itik tadi, yang kemudian pergi sambil membawa Bangkai Itik itu.

Baca Juga: Kemenag Sebut Calon Jemaah Haji Asal Purwakarta Ada yang Meninggal Dunia

Abdullah pun pergi Sembari kebingungan, dalam hatinya bergumam tak habis pikir "mengapa wanita tadi memakan bangkai." Sembari melangkah pergi.

Keesokan harinya, Abdullah Bin Mubarak melihat Wanita itu lagi yang sedang mencabuti bulu Itik lagi yang sudah mati

Beberapa hari wanita itu selalu mengulangi perbuatannya, sehingga sejak saat itu Abdullah Bin Mubarak selalu datang lagi dengan nasihat serupa, namun perempuan itu tetap melakukan kebiasaannya itu.

Hingga suatu hari perempuan itu menjelaskan dan memberi tahu perihal keadaannya, wanita itu Menatap Abdullah Bin Mubarak dan berkata :

Baca Juga: Sebanyak 6 Orang Calon Jemaah Haji dari Indonesia Meninggal Dunia di Arab Saudi

"Aku memiliki beberapa anak, dan selama tiga hari ini aku tak mendapatkan makanan untuk menghidupi mereka."

Jawab wanita itu sambil menangis meneteskan air mata.

Mendengar penjelasan wanita itu, Abdullah terdiam seribu bahasa, Hatinya terasa sesak yang menyebabkan tumpahnya air mata Abdullah Bin Mubarak.

Kemudian Ia segera pergi ke tempat peristirahatannya, tak berfikir panjang ia membawa seluruh perbekalannya dan kembali lagi kepada wanita tadi.

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Siap Berangkatkan 349 Calon Jemaah Haji

Semua perbekalannya yaitu keledainya, makanannya, pakaian, dan sejumlah bekal uang dyang dia miliki, seluruhnya diberiak kepada wanita itu.

"Ambilah keledai ini berikut barang-barang bawaannya. Semua untukmu." Ucap Abdullah Bin Mubarak Sambil Terisak Menangis.

Sejak saat itu, Abdullah Bin Mubarak Memutuskan untuk melanjutkan perjalanan bersama rombongan membatalkan niatnya untuk pergi melaksanakan Ibadah Hajinya.

Abdullah Bin Mubarak memutuskan bermukim sementara di Kota Kufah sampai rombongan para jamaah haji pulang ke negeri asalnya dan ikut bersama rombongan.

Baca Juga: Pastikan Jamaah Haji Dapat Pelayanan Baik di Arab Saudi, Menag Yaqut Cholil Qoumas Lakukan Ini

Dalam perjalanan dia sangat bersedih, ada dua hal yang membuatnya sedih, yaitu karena teringat nasib malang wanita tadi. Dalam hatinyna "bagaimana jika perbekalan yang aku berikan sudah habis," tanya dalam hatinya.

Kedua yang membuatnya sedih adalah karena dia yang belum bisa melaksanakan ibadah haji.

Begitu tiba di kampung halaman, Abdullah disambut antusias masyarakat, mereka beramai-ramai memberi ucapan selamat atas kepulangan Abdullah.

Abdullah Sangat malu karena keadaan tak seperti yang orang lain sangka kepadanya. Dengan agak malu ia menjelaskan "Sungguh aku tidak menunaikan haji tahun ini," katanya meyakinkan para penyambutnya.

Baca Juga: Pastikan Jamaah Haji Dapat Pelayanan Baik di Arab Saudi, Menag Yaqut Cholil Qoumas Lakukan Ini

Sementara itu, kawan-kawannya yang berhaji menyuguhkan cerita lain.

"bukankah kami menitipkan bekal kepadamu saat kami pergi, dan kemudian mengambilnya lagi saat kau di Arafah?"

Yang lain ikut menanggapi, "Bukankah kau yang memberi minum kami di sana?"

"Bukankah kau yang membelikan sejumlah barang untukku," kata satunya lagi.

Baca Juga: Link Cek Daftar Jemaah Haji yang Berangkat Pada Tahun 2022, Ini Link Alternatifnya

Abdullah bin Mubarak semakin bingung, "Aku tak paham dengan apa yang kalian katakan, aku tak melaksanakan haji tahun ini."

Hingga malam harinya, dalam mimpi ada yang berbicara kepada Abdullah , "Hai Abdullah, Allah telah menerima amal sedekahmu dan mengutus malaikat menyerupai sosokmu, menggantikanmu menunaikan ibadah haji."

Maka kesimpulan dari cerita di atas, bahwa setiap muslim akan selalu merindukan baitullah (Ka'bah) dan ingin pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji.

Akan tetapi sebagai mahluk sosial, sudah semertinya kita peka terhadap lingkungan sekitar kita.

Baca Juga: Data Jemaah Haji Berhak Berangkat Tahun 2022 Segera Diumumkan, Ini Kata Kemenag

Jangan sampai kita pergi haji dengan menghabiskan berpuluh-pulih juta namun masih ada orang yang kelaparan di sekitar kita.

Dari kisah singkat ini, mengandung pesan moral bahwa kita harus lebih memperhatikan pakir miskin, dan perhatikan juga anak yatim yang ada di sekitar kita.

Jika di sekeliling kita tidak ada yang kelaparan, dan kita memiliki Rizki yang melimpah, maka segerlah untuk menunaikan ibadah Haji.

Karena Ibadah Haji hukumnya adalah wajib jikalau kita sudah mampu melaksanakannya (memiliki Rizki yang cukup).

Baca Juga: Kuota Haji 2022 Setiap Provinsi di Indonesia, Jawa Barat 17.679 Orang

Kisah ini diceritakan kitab An-Nawâdir karya Syekh Syihabuddin Ahmad ibn Salamah al-Qulyubi.

Demikian cerita hikmah kali ini, semoga bermanfaat bagi kita semua.***

Editor: Solahudin

Tags

Terkini

Terpopuler