Ini Jurus Kadisdik Purwakarta Agar Siswa Menang Bersaing di Kancah Global

- 14 Oktober 2020, 09:16 WIB
Pelajar Sekolah ekologi di Purwakarta tengah menanam padi dalam pot guna membentuk prilaku ekologi dalam program 'Tatanen di Bale Atikan'
Pelajar Sekolah ekologi di Purwakarta tengah menanam padi dalam pot guna membentuk prilaku ekologi dalam program 'Tatanen di Bale Atikan' /Disdik.purwakartakab.go.id

PURWAKARTA NEWS - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, H. Purwanto menjadi narasumber dalam kuliah umum program pasca-sarjana STAI DR KHEZ Muttaqien Purwakarta yang digelar secara daring melalui aplikasi zoom, Selasa (13/10).

Hadir juga narasumber lain yakni Imam Tabroni Ketua STAI DR KHEZ Muttaqien dan H Sanusi Uwes Direktur Pasca Sarjana STAI DR KHEZ Muttaqien.

Baca Juga: Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosok yang Makamnya Ada di Tengah Pulau Situ Wanayasa Purwakarta

Dalam paparannya, Kadisdik Purwanto mempresentasikan program tatanen di bale atikan yang sedang gencar dikampanyekan sejak beberapa waktu ke belakang. Dia merunut, program ini adalah satu dari lima program inti pengembangan karakter siswa yang digerakkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.

Panen Raya Kangkung Sekolah ekologi di Purwakarta
Panen Raya Kangkung Sekolah ekologi di Purwakarta Disdik.purwakartakab.go.id

"Ada program lain yang sudah lebih dahulu dieksekusi, yaitu Tujuh poe atikan, sekolah anti korupsi, sekolah ramah anak dan pembelajaran kitab kuning dengan metode purwakarta yang berkarakter," tegasnya.

Baca Juga: Indah Pemandangan Danau Jatiluhur dari Tebing Boyer, Intip yuk!

Program bertajuk "Tatanen di Bale Atikan" hadir tidak lepas dari situasi sosial yang berkembang yang akhirnya membuat program tersebut menjadi suatu keperluan.

Kerangka pemikiran program ini tidak hanya berangkat dari ruang lingkup lokal saja, bahkan ruang lingkup global. Menurut Purwanto posisi Indonesia di kancah kompetisi global memiliki potensi sumber daya alam yang bisa jadi nilai lebih dan kekuatan untuk bersaing di tengah globalisasi.

"Indonesia kaya dengan sumber daya. Tidak hanya sumber daya manusia, tapi yang sama pentingnya adalah sumber daya alam. Mestinya, hal ini bisa menjadi kekuatan utama Indonesia untuk berkompetisi di tengah globalisasi,” katanya.

Baca Juga: Zimbabwe Negara Miskin yang Ternyata Menyimpan Surga, Intip yuk!

Namun potensi tersebut bisa jadi terbengkalai karena Sumber Daya Manusia Indonesia hari ini sudah bergeser melupakan akar sejarahnya, yaitu sebagai negara agraris dan maritim.

"Banyak SDM kita saat ini yang sudah melupakan akar sejarah sebagai bagian dari bangsa agraris dan maritim. Ini menjadi masalah strategis di masa yang akan datang. Sebab, keunggulan sumber daya alam yang kita miliki tidak akan bisa dikonversi menjadi kekuatan tanpa campur tangan SDM," ungkapnya.

Panen Raya Kangkung Sekolah ekologi di Purwakarta sebagai satu keberhasilan dari program 'Tatanen di Bale Atikan'
Panen Raya Kangkung Sekolah ekologi di Purwakarta sebagai satu keberhasilan dari program 'Tatanen di Bale Atikan' Disdik.purwakartakab.go.id

Persoalan lainnya menurut Purwanto adalah budaya konsumtif yang makin meluas di kalangan masyarakat Indonesia. Bagaimanapun, fenomena ini adalah tren global. Namun, bukan berarti tidak bisa ditangani sama sekali.

Baca Juga: Bupati Purwakarta Luncurkan Aplikasi Daluwang, Fungsinya Bikin Takjub

“Saya contohkan cabe rawit. Banyak dari kita yang mengkonsumsi komoditas ini. Padahal, cabe bisa ditaman sendiri di rumah dengan media tanam sederhana. Tidak perlu lahan luas. Tapi, karena sifat konsumtif, kita terbiasa membeli saja dengan harga yang turun-naik tergantung situasi pasar. Otomatis, pengeluaran rumah tangga pun makin bertambah saja. Konsekuensinya, beban hidup dirasa makin berat,” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, H Purwanto
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Purwakarta, H Purwanto Disdik.purwakartakab.go.id

Dari latar belakang itu, lanjut Kadisdik Purwanto, program “tatanen di bali atikan” jauh lebih signifikan dari sekedar kegiatan menanam di lingkungan sekolah. Jika misinya terbatas hanya itu saja, timpal dia lagi, sebetulnya tinggal panggil tukang kebun yang jauh lebih berpengalaman.

Baca Juga: Siap-siap Insentif Kartu Prakerja Bakal Jadi Rp 5 Juta!

“Namun, yang kami kehendaki bukan itu. Di ujung program ini, kami bertekad mencetak para siswa yang matang dan berkarakter secara wawasan, sikap, dan perilaku ekologi. Ketika mereka sudah berkesadaran penuh terhadap aspek ekologi, maka mereka akan tumbuh sebagai generasi unggul yang akan membawa Indonesia ke arah kemajuan. Sebab, mereka tahu siapa dirinya dan mereka tahu ke dalam koneksi dengan alam dan Tuhan-nya,” ucapnya.

Di akhir paparan, Kadisdik Purwanto tak luput mengajak semua pihak, lebih khusus para praktisi pendidikan untuk bersama-sama mensukseskan program ini. Karena pendidikan, tegas dia, tidak bisa tidak adalah salah satu instrumen yang bisa menggerakkan perubahan.***

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x