Network
PURWAKARTA NEWS - Quo Vadis, atau dalam bahasa Latin berarti; Ke mana engkau pergi? Ungkapan-ungkapan kata itu sering kali dikeluarkan oleh sejumlah organisasi kepemudaan berkaitan dengan kondisi KNPI Purwakarta yang hingga kini statusnya masih tidak jelas, tanpa adanya kepengurusan.
Jika dihitung dari Musda KNPI Purwakarta yang digelar pada 25 September 2022 kemudian dilanjutkan pada 30 Oktober 2022 yang hasilnya dead lock. Dan karena kepengurusan sebelumnya telah berstatus demisioner, maka sudah sebelas bulan terakhir ini DPD KNPI Kabupaten Purwakarta bisa dibilang statusnya bodong.
Baca Juga: Pemuda Pancasila Laporkan Dugaan Bancakan Dana Program Sanimas ke Kejari Purwakarta
Baca Juga: 8 Tips Merias Wajah Bagi Pemula Yang Tak Paham Makeup
"Jika kondisi KNPI Purwakarta dibiarkan berlarut-larut seperti ini, bagaimana KNPI bisa berfungsi sebagai wadah perjuangan pemuda dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara," kata Ryan Andriana Putra kepada awak media, Jumat (25/8).
Menurut tokoh muda dari OKP Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Kabupaten Purwakarta itu, selain fungsi tadi, dalam anggaran dasarnya, KNPI juga mempunyai fungsi sebagai forum komunikasi dan penyalur aspirasi Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dalam meningkatkan derajat, taraf hidup, status dan kesejahteraan sosial.
"KNPI Jabar juga harus segera dapat mempertanggungjawabkan kondisi seperti ini, jangan dibiarkan berlarut-larut. KNPI adalah laboratorium kader. Jika kondisinya seperti ini, maka pertanyaan quo vadis KNPI Purwakarta juga harus dijawab dan dipertangungjawabkan oleh semua elemen pemuda di Purwakarta, masyarakat hingga pemerintah daerah," kata pria yang akrab disapa Kang Wilyong itu.
Ia juga mengungkapkan, dalam sebuah pidato dihadapan ribuan massa, Bung Karno pernah mengatakan, "Beri aku 10 orang pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia." Pidato itu mampu membakar semangat daya juang dan militansi para pemuda pada saat itu. "Semoga semangat itu bisa jadi pemicu para pemuda Purwakarta yang, khususnya yang tergabung dalam KNPI Purwakarta," demikian Kang Wilyong.***
