Omzet Pelaku Usaha Keramik Plered Turun hingga 50 Persen di Musim Penghujan

- 22 Desember 2021, 19:12 WIB
Salah seorang pelaku usaha keramik Plered. (Tim Purwakarta News)
Salah seorang pelaku usaha keramik Plered. (Tim Purwakarta News) /

PURWAKARTA NEWS - Intensitas curah hujan yang tinggi dan merata terjadi hampir diseluruh wilayah, rupanya berdampak pada penerunan produksi hingga omzet sejumlah pelaku usaha gerabah/keramik di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.

Salah seorang pelaku usaha keramik Plered, Asep Supriatna mengatakan, pada awal musim hujan saat ini, rata-rata omzet para pelaku usaha keramik berbahan dasar tanah liat di wilayah setempat turun hingga sebesar 50 persen.

"Musim hujan omzet turun mungkin karena pembeli berkurang dan kebanyakan pembeli atau peminat keramik malas keluar karena hujan dan memilih berdiam diri di rumah," katanya. Rabu, 22 Desember 2021.

Baca Juga: Export Keramik Plered Tahun 2021 Alami Peningkatan

Selain permintaan berkurang, kata Asep, musim hujan pun berdampak pada penurunan produksi kramik. Hal itu disebabkan proses pengeringan lebih memakan waktu dibandingkan seperti biasanya atau pada musim kemarau.

"Selama musim penghujan, proses pengeringan tidak dijemur di bawah matahari, melainkan disimpan di atas rak. Kalau musim kemarau tiga hari sudah siap bakar, kalau sekarang (musim hujan) kadang satu minggu juga belum kering," jelasnya.

Meski begitu, Asep mengaku produksi keramik harus tetap berjalan untuk memenuhi permintaan pelanggan di luar kota setelah sebelumnya sudah melakukan kontrak kirim kramik. Kontrak yang sudah terjalin dengan pelanggan di luar kota didominasi jenis pot dengan berbagai ukuran.

Baca Juga: Cabuli Tiga Bocah 9 Tahun, Seorang Pedagang Batagor di Purwakarta Dipolisikan

"Kalau produksi masih, karena sudah kontrak dengan beberapa pelanggan di luar kota. Cuma itu tadi, saat ini prosesnya terhambat karena cuaca dan dampaknya pada penurunan omzet," katanya.

Halaman:

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x