Pedagang di Curug Tilu Purwakarta Hanya Bisa Pasrah, Tempat Mengais Rejekinya Ditutup: Emak Bingung

- 7 Desember 2021, 16:44 WIB
Jalan ditutup dan dipagari kawat berduri, pedagang di Curug Tilu Purwakarta kemasi barang dagangan dengan melewati aliran sungai.
Jalan ditutup dan dipagari kawat berduri, pedagang di Curug Tilu Purwakarta kemasi barang dagangan dengan melewati aliran sungai. /Tim Purwakarta News

PURWAKARTA NEWS - Para pedagang di objek wisata Curug Tilu di Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta hanya bisa pasrah setelah tempat mengais rejekinya itu ditutup.

Mak Aday (65) dan Mak Mimi (60) ialah diantara pedagang yang sudah sekitar dua tahun berjualan di lokasi wisata tersebut.

Menurutnya, dengan ditutupnya lokasi wisata curug tilu maka tidak ada lagi penghasilan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Padahal sebelumnya, kedua wanita lansia tersebut dapat membawa pulang uang sekitar Rp50 ribu hingga Rp80 ribu dari berjualan di lokasi tersebut.

Baca Juga: Akses Curug Tilu Ditutup Cakades Gagal, Warga Buat Jalan Alternatif

"Sekarang dengan ditutupnya tempat ini (Curug Tilu-red) emak bingung mau cari uang dimana lagi. Emak disini jualan lotek dan karedok, ya lumayan lah buat kebutuhan sehari- hari mah ada untuk dibawa pulang" ucap Mak Aday ucapnya. Selasa, 7 Desember 2021.

Akibat akses masuk ke lokasi wisata Curug Tilu tersebut ditutup permanen dengan tembok dan dipasangi kawat duri, kedua lansia tersebut mengaku kesulitan masuk ke warungnya untuk sekedar membereskan dan mengambil sisa barang dan dagangannya.

Untuk dapat masuk dan mencapai tempat berjualannya, kini tubuh renta kedua lansia tersebut terpaksa harus berjalan dengan menyusuri sungai yang terjal dengan bebatuan yang licin.

Baca Juga: Baru Mencapai 65,9 Persen, Pemkab Purwakarta Maksimalkan Serapan APBD hingga Akhir Tahun

"Tadi masuk lewat sungai dan menerobos pagar kawat duri. Masuk karena mau ngambil barang-barang dan sisa dagangan, kalau dibiarkan di warung nanti habis dimakan tikus" ujar mak Mimi menambahkan.

Sementara, menurut warga setempat Ade Jamaludin (45), bahwasanya dilokasi wisata Curug Tilu itu terdapat sekitar sebelas warung.

Dengan ditutupnya lokasi tersebut, secara otomatis warga yang selama ini menggantungkan kehidupannya dengan berjualan itu pun tidak ada lagi penghasilan.

Baca Juga: Diduga Kalah Pilkades, Cakades di Purwakarta Blokade Objek Wisata Curug Tilu

"Yang jualan semuanya warga disini, paling jualan makanan ringan, minuman bahkan ada juga nasi liwet. Kasihan mereka, padahal cuma dengan jualan disini mereka punya penghasilan, dan kebanyakan pedagang itu termasuk ma Aday dan ma Mimi warga kurang mampu dan tidak ada yang mancari nafkah." Imbuhnya.

Untuk dapat mencapai wilayah sekitar Curug Tilu, lanjut Ade, saat ini ia dan sejumlah warga lainnya berinisiatif membuat jalan baru.

Selama ini, jalan menuju wisata Curug Tilu tidak hanya digunakan wisatawan masuk ke lokasi wisata tersebut namun juga digunakan warga setempat untuk mengambil hasil hutan.

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Sabet Anugerah Layanan Investasi 2021

"Saat ini jalan yang sedang dibuat bersebelahan dengan jalan menuju Curug Tilu. Kasihan warga yang mau ke hutan ngambil kayu tidak ada jalan. Kalau mau ke lokasi Curug Tilu juga bisa lewat jalan baru ini, tapi jauh agak melingkar ke bukit" jelasnya.

Dikabarkan sebelumnya, Diduga kalah dalam Pemilihan kepala desa (Pilkades), seorang calon Kades di Desa Ciririp, Kecamatan Sukasari, Kabupten Purwakarta tutup akses jalan ke objek wisata Curug Tilu yang berada di wilayah setempat.

Objek wisata curug tilu yang tepatnya berada di Kampung Gunung Buleud itu, kini ditutupi pagar tembok setinggi kurang lebih 2 meter dengan panjang hampir 25 meter dan juga dipagari dengan kawat berduri, alhasil saat ini jalan tersebut dipastikan tak dapat lagi dilalui orang baik wisatawan maupun warga setempat.***

Editor: Aga Gustiana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini