PURWAKARTA NEWS - Pemkab Purwakarta, melalui Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, mengembangkan budidaya bawang merah di wilayah dataran tinggi. Yaitu, di kaki Gunung Burangrang, tepatnya di Desa Bojong Timur, Kecamatan Bojong. Saat ini, wilayah itu menjadi kampung bawang.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, mengatakan, panen bawang merah di Desa Bojong Timur ini, merupakan kali pertama dari hasil pengembangan produksi pertanian holtikultura oleh instansi terkait. Adapun, luasannya mencapai 30 hektare.
"Alhamdulillah, dengan panen perdana ini, mengindikasikan jika tanah di Purwakarta cukup subur. Termasuk, cocok untuk budidaya bawang merah. Bahkan, hasil panen bawangnya cukup bagus," ujarnya.
Baca Juga: Bukan Hanya Happiness, TVN Rilis Drakor Baru Secret Royal Inspector dan Joy di Bulan November
Kedepannya, akan terus dikembangkan komoditas bawang merah ini, tidak hanya di Kecamatan Bojong. Tetapi di kecamatan lain yang memiliki suhu udara yang sama, kemiripan kontur tanah, dan kesuburan tanah yang sama. Seperti di Kecamatan Darangdan, Kecamatan Kiarapedes, dan Kecamatan Wanayasa.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan, mengatakan, sejak dua tahun yang lalu, Kabupaten Purwakarta mengujicobakan budidaya bawang merah. Jika di daerah sentra bawang merah yang lain, tanaman jenis umbi-umbian ini ditanam di dataran rendah. Namun, di Purwakarta ditanamnya di dataran tinggi.
"Kami, sudah ujicoba tanam bawang merah dari biji. Hasilnya cukup bagus. Untuk tahun ini, kami ujicoba tanam dari umbi, yang bibitnya merupakan bantuan dari pusat," ujarnya.
Adapun, kampung bawang ini adanya di kaki Gunung Burangrang. Suhu di wilayah itu, cukup dingin. Luas areal perkebunannya mencapai 30 hektare, dengan jumlah petani yang bercocok tanamnya sekitar 200 orang.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries dan Taurus, Minggu, 14 November 2021: Jalani Hidup yang Lebih Sehat dan Bahagia
Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo dan Virgo, Minggu, 14 November 2021: Ada Orang Ketiga Dalam Kehidupan Cinta
Pada Sabtu 13 November 2021 kemarin, sudah mulai panen perdana. Hasilnya, lumayan bagus. Dalam satu hektarenya mencapai 8,2 ton. Akan tetapi, lanjut Midan, hasil tersebut masih jauh dari harapan. Lantaran, idealnya hasil panennya di atas 12 ton per hektare. Hasil panen yang masih jauh dari harapan ini, disebabkan oleh sejumlah kendala.
Salah satunya, faktor cuaca. Menjelang masa panen, curah hujan di Kecamatan Bojong cukup tinggi. Sehingga, mempengaruhi terhadap tumbuh kembang bawang.
"Meski demikian, kita dan para petani tetap semangat menanam bawang merah," ujar Midan.
Apalagi, sambungnya, kedepan pihaknya akan menggandeng Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata setempat. Supaya, bawang merah ini menjadi oleh-oleh wisatawan yang melintasi wilayah Wanayasa, Kiarapedes, Bojong atau Darangdan.
Selain bawang ini dijual di pasaran, juga akan dijajakan di pusat-pusat oleh-oleh. Sehingga, para petani memiliki pasar yang bagus. Harapannya, maka kesejahteraan petani bawang bisa turut terdongkrak.***