Sipintar Berisi Layanan Panduan Digital Bagi Wisatawan yang Ingin Mengeksplor Kabupaten Purwakarta

- 6 Oktober 2021, 14:32 WIB
Kabid Pariwisata, Acep Yulimulya
Kabid Pariwisata, Acep Yulimulya /Bidang Pariwisata Disporaparbud

PURWAKARTA NEWS - Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, meluncurkan layanan kepariwisata berbasis teknologi. Layanan itu, yakni sistem informasi pariwisata Purwakarta terintegrasi atau disebut Sipintar Berisi.

Kabid Pariwisata pada Dinas, Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, Acep Yulimulya mengatakan, aplikasi ini telah diluncurkan beberapa pekan yang lalu. Pihaknya sengaja membuat aplikasi tersebut, supaya masyarakat semakin mudah lagi.

"Terutama, bagi mereka yang membutuhkan informasi mengenai kepariwisataan di Kabupaten Purwakarta," ujar Acep, kepada Purwakarta News, Rabu 6 Oktober 2021.  

Dengan adanya aplikasi ini, semua informasi mengenai kepariwisataan di Purwakarta bisa diakses. Yakni, melalui alat khusus menyerupai layar digital yang smart atau digital signage. Alat ini, akan disimpan di beberapa titik area publik.  

Baca Juga: Sinopsis Film Logan Lucky yang Tayang di Trans TV 6 Oktober 2021, Si Perampok yang Beruntung

Baca Juga: Warga Purwakarta, Hati-hati Ini Wilayah yang Rawan Terjadinya Bentrokan Antar Geng Motor

Baca Juga: Sosok Adi yang Ingin Dinikahi Jessica, Rendi atau Aldebaran? Ikatan Cinta 6 Oktober 2021

Aplikasi ini, merupakan pelengkap dari layananan Sampurasun Purwakarta atau aplikasi android yang telah diluncurkan sebelumnya. Bedanya, jika Sampurasun Purwakarta adalah sebuah aplikasi yang diakses melalui smart phone.

Sedangkan, Sipintar Berisi itu merupakan bentuk fisik dari layanan kepariwisataan tersebut. Dalam alat itu, nantinya ada banyak menu pilihan layanan. Misalnya, informasi mengenai rumah makan khas, cafe, tempat nongkrong dan lokasi wisata (alam, kuliner dan religi) yang ada di Purwakarta.  

Kemudian, alat itu akan menampilkan lokasi yang hendak dituju masyarakat, berikut dengan penunjuk jalannya. Selain itu, dalam media tersebut masyarakat bisa melihat data mengenai jumlah kunjungan wisatawan di masing-masing destinasi.  

"Dengan alat ini, pelayanan kepariwisataan menjadi lebih praktis dan mudah," ujarnya.  

Baca Juga: Jadwal Acara TV SCTV dan Indosiar 6 Oktober 2021: Ada Buku Harian Seorang Istri dan Bintang Pantura

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 6 Oktober 2021: Andin Diberi Hadiah Mahal, Aldebaran Minta Dipertemukan dengan Irvan

Manurut dia, inovasi yang dilakukan instansinya ini bisa menjadi pelengkap pelayanan di sektor kepariwisataan di wilayahnya. Karena, tak bisa dipungkiri saat ini kemajuan teknologi semakin pesat.

Tentunya, pemerintah harus bisa bersaing. Salah satunya, dengan menerapkan pelayanan-pelayanan berbasis teknologi seperti ini.  

Terkait Covid-19, di masa pandemi seperti sekarang ini sektor pariwisata memang menjadi salah satu yang terdampak. Bahkan, sejak mewabahnya Covid-19, pihaknya beberapa kali terpaksa meminta para pengelola untuk menghentikan sementara aktivitas pariwisata. Hal itu, bukan tanpa alasan, tapi lebih ke pencegahan penyebaran corona lebih massif.  

Dengan kondisi tersebut, kata Acep, jelas sangat berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke wilayahnya. Sebagai perbandingan, kata dia, di 2019 lalu jumlah kunjungan ke wilayahnya mencapai 2,5 juta wisatawan.  

Sedangkan, di 2020 kemarin, kunjungan ke kita hanya di angka 978.000 wisatawan dari target 2,5 juta pengunjung yang jika dipersentasekan itu kurang dari 40 persen.

Saat ini, pihaknya juga mendorong supaya pelaku pariwisata mendapat sertifikat CHSE sebagai jaminan kepada wisatawan. Sampai saat ini, baru ada 12 pelaku pariwisata yang telah memiliki sertifikat tersebut. ***

Editor: Aga Gustiana


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini