Kemudian, hajat mulud yang dilaksanakan di bulan Mulud setiap tanggal 25, 27, 29, atau akhir Mulud. Warga di desa ini, dari mulai tanggal 1 Mulud, datang ke kesepuhan (tetua adat), untuk membawa bahan makanan yang mentah.
Pada waktunya hajat, maka bahan makanan yang terkumpul itu akan di masak bersama-sama. Lalu, tetua adat akan berdoa, supaya diberi kesalamatan dan keberkahan. Setelah itu, warga setempat akan makan bersama.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 26 September 2021: Libra, Scorpio hingga Sagittarius
"Sisanya, makanan itu akan dibagikan kepada warga yang tak bisa hadir," ujarnya.
Selanjutnya, upacara mangkek atau mengikat padi (nalian pare). Padi yang diupacarakan ini, merupakan beras khusus. Yakni, beras merah yang masih ada tangkainya. Kemudian, padi itu dimasukan ke lumbung.
Upacara ini, merupakan penjabaran dari program ketahanan pangan yang saat ini digulirkan pemerintah. Adapun padi ini, yakni jenis Enar yang ditanam setahun sekali di desa itu.
Upacara keempat, yakni hajat bumi. Upacara ini, setiap warga membawa bahan pokok, palawija, peralatan masak, sampai peralatan rumah tangga. Setelah itu, bahan-bahan tersebut dikumpulkan di lokasi ngaruat.
Puncaknya, akan diadakan pementasan wayang golek. Biasanya, hajat bumi ini diselenggarakan setiap bulan September.