Aksi Protes Warga Cipetir Plered ke Perusahaan Tambang Batu Masih Berlanjut

21 Februari 2022, 12:38 WIB
Warga Tutup jalan akses tambang batu di Cipetir /Tim Purwakarta News

PURWAKARTA NEWS- Tuntut perbaikan jalan yang rusak dan tak kunjung diperbaiki, sejumlah warga Kampung Cipetir, Desa Liunggunung, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta lakukan penutupan jalan diwilayah setempat, pada Senin 21 Februari 2022.

Rusaknya jalan tersebut, dituding akibat ulah aktifitas truk bermuatan berat dari sejumlah perusahaan tambang batu yang melintasi jalan tersebut setiap harinya.

Aas Sopiah, salah satu warga setempat mengatakan, aktifitas perusahaan batu diwilayah tersebut sudah berjalan sekitar 30 tahun.

Baca Juga: Nahas, Tertabrak Kereta Api, Warga Purwakarta Tewas

Selama itu pula, warga khususnya Kampung Cipetir merasa terganggu dengan aktifitas hilir mudiknya truk pengangkut batu dan diperparah dengan rusaknya jalan hingga mengakibatkan kecelakaan bagi warga setempat maupun pengguna jalan lainnya.

"Sudah puluhan tahun kami terganggu bahkan rusaknya jalan sudah memakan korban akibat kecelakaan. Namun pihak perusahaan tidak mau tahu, dan hanya janji-janji saja, tapi hingga hari ini jalan tidak juga diperbaiki." Kata Aas dilokasi penutupan jalan.

Baca Juga: Kans Juara Masih Terbuka, Ardi Idrus Siap Tampil Mati-matian di Sisa Laga

Aksi penutupan jalan yang merupakan akses menuju sejumlah perusahaan tambang batu itu, rencanannya akan berlangsung hingga tiga hari kedepan sampai pihak perusahaan mengabulkan permintaan warga terkait perbaikan jalan.

"Pokonya kami ingin jalan di cor. Kalau cuma tambal sulam saja percuma, turun hujan jadi becek dan ada kubangan, kalau tidak hujan jalan berdebu. Kaca-kaca warga disini banyak yang pecah akibat batu yang terlempar saat truk lewat, kami sudah bosan perbaiki kaca rumah kami, besoknya pecah lagi," tuturnya.

Baca Juga: Imbas Tingginya Harga Kedelai, Pembuat Tahu Tempe di Purwakarta Mogok Produksi

Sementara, Joni, salah satu karang taruna setempat menambahkan, setiap harinya truk pengangkut batu yang melintasi jalan tersebut berkisar 300- hingga 500 truk.

Selama ini, bantuan perbaikan jalan dari perusahaan hanya ala kadarnya dan itu pun direspon perusahaan jika sebelumnya warga mengusulkan perbaikan atau menggelar aksi protes .

"Kalau di protes atau ada usulan, baru ada untuk perbaikan seperti perusahaan kirim batu split atau pasir. Tapi kan itu hanya untuk sementara, besok nya hujan misalnya, rusak lagi. Sementara, perbaikan secara permanen cuma janji- janji saja," jelasnya.

Baca Juga: Hari Ini Persib Bandung Gelar Latihan Persiapan Jelang Menghadapi PSM Makassar

Rencananya, warga dan perusahaan akan dipertemukan untuk mencapai kesepakatan atau solusi dari permasalahan dimaksud. Namun warga pesimis, mediasi tersebut tidak akan berbuntut manis seperti yang sudah sering terjadi.

"Hari ini ada mediasi dengan perusahaan di kantor kecamatan. Tapi sebenarnya warga sudah bosan dengan mediasi, kami ingin solusi, kami tidak ingin yang macam- macam, kami hanya ingin jalan kami diperbaiki, di cor. Itu saja," Tandas Joni.***

Editor: Muhammad Mustopa

Tags

Terkini

Terpopuler