Network
PURWAKARTA NEWS - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang akan melakukan pendampingan kepada para korban pencabulan santri oleh guru ngaji predator.
Pendampingan tersebut salahsatunya untuk memberikan trauma healing kepada para korban yang saat ini sudah tercatat 6 orang dan diketahui masih rata-rata usia 11 sampai 19 tahun.
Kepala Bidang Perlindungan Anak pada DP2KBP3A, Upit Nurhayati Kabupaten Subang mengatakan, pihaknya akan melakukan pendampingan untuk trauma healing dengan bekerja sama dengan psikolog.
"Dari Dinas kami mungkin nanti melakukan pendampingan untuk trauma healingnya, kami akan bekerja sama dengan psikolog dan memang kami sudah melakukan kerjasama dengan psikolog," kata Upit Nurhayati, Selasa 15 Februari 2022.
Diterangkan Upit, pihaknya selalu hadir dalam setiap kasus yang menyangkut pelanggatan perlindungan anak, tujuannya untuk membantu pendampingan dan penyuluhan secara psikis.
Dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Subang untuk lebih ekstra menjaga anak-anak.
"Jangan sampai nanti anak kita jadi korban oleh predator-predator lainnya, apalagi kejadian ini justru dilakukan oleh guru ngaji," ungkapnya.
Baca Juga: Jelang Persib vs PSIS, Igbonefo Siap Bekerja Keras Waspadai Kekuatan Lawan
Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku pencabulan 6 santri di Subang tersebut merupakan Asnawi (34) yang berprofesi sebagai guru ngaji.
