Selama pandemi COVID-19, kata Agung, mayoritas BUMD Jabar mampu bertahan. Tidak ada BUMD Jabar yang memberhentikan pegawai akibat kesulitan keuangan.
Beberapa BUMD Jabar bahkan mampu masuk dalam celah bisnis melalui pivoting strategy untuk mempertahankan level operasional dan meningkatkan level bisnis.
"Sehingga mampu mendapatkan laba usaha dan menyetorkan deviden. Sampai saat ini, tidak ada BUMD yang memberhentikan pegawai akibat kesulitan keuangan," katanya.
Baca Juga: Purwakarta Tracker Jelajahi Alam Gunung Bromo Jawa Timur
Bagi BUMD, pandemi COVID-19 bisa menciptakan iklim kerja baru untuk menghadirkan layanan yang lebih cepat dan efisien agar semakin berkembang di masa mendatang. Untuk merealisasikannya, dibutuhkan inovasi dan kreativitas.
Agung menyatakan, pihaknya akan mendorong penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance, serta melakukan pembinaan, monitoring, dan evaluasi, secara berkelanjutan.
Baca Juga: Boleh Dicoba Bun! Resep Unik Perkedel Kentang Sarden Cocok untuk Teman Makan
Pembinaan dilakukan dengan melibatkan Tim Penasehat Investasi Pemda Provinsi Jabar yang terdiri dari praktisi, akademisi, dan berkolaborasi dengan perusahaan luar maupun dalam negeri guna menumbuhkan iklim investasi
.
"Pemda Provinsi Jabar juga melakukan investasi kepada beberapa BUMD sebagai upaya akselerasi menjalankan beberapa penugasan strategis dari pemerintah serta going concern bisnis perseroan," pungkasnya.***