Shalat Id di halaman NTM itu didukung oleh Global Workers' Organization (GWO) selaku lembaga non-pemerintahan yang bergerak di bidang pemberdayaan buruh migran di Taiwan, Bank Rakyat Indonesia, dan dua organisasi perguruan silat Indonesia yang banyak pengikutnya di Taiwan, yakin Pagar Nusa dan Setia Hati.
Selain di Taipei, PCINU Taiwan juga menggelar shalat Id di 17 daerah --mulai dari utara, timur, hingga selatan-- yang sebagian di antaranya didukung oleh pemerintah lokal.
Dalam kesempatan tersebut, jajaran PCINU Taiwan juga mengajak para jamaah shalat Id untuk mendoakan agar memanasnya situasi lintas-Selat Taiwan segera reda dan perdamaian di kawasan terpelihara.
Pemerintah Indonesia sendiri juga telah mempersiapkan langkah darurat untuk mengevakuasi sekitar 350 ribu jiwa WNI jika situasi yang tidak diinginkan terjadi di Taiwan.
Beberapa masjid di Taiwan yang dikelola asosiasi Muslim setempat (CMA) juga menggelar shalat Idul Fitri pada Sabtu pagi, sama halnya dengan di China daratan dan Hong Kong.
Shalat Id di Thailand
Lebih dari 1.800 warga negara Indonesia (WNI) dari berbagai wilayah di Thailand mengikuti takbir dan tahmid yang dilantunkan menjelang pelaksanaan shalat Idul Fitri di lapangan sepak bola Kedutaan Besar RI di Bangkok, Sabtu.
Dalam keterangan tertulisnya, KBRI mengatakan shalat Id dipimpin oleh Muhammad Hosnan dengan khatib Engkos Kosasih, yang datang dari Indonesia untuk melakukan pembinaan rohani, dakwah, dan pengajaran singkat Bahasa Arab bagi masyarakat Indonesia di lingkungan Masjid As-Syafier KBRI Bangkok selama bulan suci Ramadhan.
Dengan tema khutbah “Tingkatkan Rasa Syukur Kembali Menikmati Hari Kemenangan, Idul Fitri dalam Situasi Lebih Normal”, khatib menyampaikan bahwa Ramadhan adalah bulan pembinaan umat secara jasmani, rohani, individual, dan sosial untuk menuju pribadi yang bertakwa.