Amerika Gigit Jari Lantaran Huawei akan Luncurkan 6G 

- 13 September 2021, 20:30 WIB
CEO Huawei
CEO Huawei /Antara.com

 

PURWAKARTA NEWS - Kabar gembira! Industri telekomunikasi China Huawei Technologies berencana meluncurkan produk telekomunikasi generasi ke-6 atau 6G. Peluncuran ini, digadang-gadang akan berlangsung pada 2030 mendatang.

Dilansir dari ANTARA, Senin 13 September 2021, rencana tersebut diungkapkan oleh CEO Huawei, Xu Zhijun. Kondisi ini, menandakan masih terjaganya eksistensi Huawei di tengah sanksi Amerika Serikat.

Xu mengatakan, rencana 6G Huawei dalam kata pengantar buku yang baru-baru ini diterbitkan Xinsheng. Komunitas daring perusahaan telekomunikasi yang bermarkas di Shenzhen, Provinsi Guangdong.

Dalam artikel yang ditulis Xu, 6G merupakan teknologi yang lebih lengkap dan lebih rumit dibandingkan 5G. Teknologi termutakhir itu, bakal memengaruhi beberapa teknologi seperti komputasi awan, rantai pasokan, dan mahadata.

Baca Juga: Bupati Berharap Purwakarta Bisa ke Level 1, Kini di Wilayah Ini Menyisakan Satu Kecamatan yang Zona Merah

Baca Juga: Kode Redeem FF 14 September 2021 Server Indonesia yang Belum Digunakan: Ada Great Plunder Groza

Baca Juga: Kode Redeem FF 13 September 2021 Server Indonesia yang Aktif dan Masih Bisa Digunakan, Klaim Sekarang!

Baca Juga: Cegah Masuknya Virus Varian Baru ke Indonesia, Pemerintah Perketat Pintu Masuk Internasional

"Huawei telah menginvestasikan dana untuk penelitian 6G sejak 2017 atau saat 5G mulai dikomersialkan," ujarnya.

Karenanya, lanjut Xu, Huawei akan mengenalkan 5,5G dan meneliti 6G secara bersamaan dalam beberapa tahun ke depan. Ini ujian imajinasi dan kreativitas seluruh industri apakah 6G dapat melampaui teknologi 5G dan 5,5G.

Wacana 6G tersebut muncul beberapa hari sebelum satu tahun peringatan larangan Amerika Serikat (AS) terhadap cip Huawei. Pada 15 September 2020, AS secara resmi memutus suplai Huawei terhadap produk-produk yang menggunakan teknologi AS.

Baca Juga: Sinar Mas Land Buka Lowongan Kerja September 2021, Berikut Syarat-syaratnya

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Gandeng Perusahaan BUMN Ringankan Beban 1.100 Penyandang Disabilitas dengan Paket Sembako

Namun, sanksi tersebut justru membuat performa bisnis Huawei meningkat di luar dugaan. Pada semester I/2021, penjualan Huawei turun 29 persen dibandingkan dengan semester I/2020.

Bahkan, pendapatan bersihnya naik 9,8 persen. Tahun lalu pendapatan bersih naik 9,2 persen. Sanksi AS ini, memang merugikan bisnis Huawei dalam batas tertentu. Namun tidak secara fundamental. 

Sebab, didukung oleh pasar China yang sangat besar. Huawei berhasil mempertahankan modal, staf, dan kemampuan penelitiannya.

"Saya yakini akan memberdayakan perusahaan untuk mendorong teknologi generasi berikutnya dan memperkuat keunggulannya di industri telekomunikasi global," kata analis independen Xiang Ligang yang dikutip Global Times. ***

Editor: Aga Gustiana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini