Telur Paskah Dijadikan Simbol Pembangkangan atas Pemerintahan Junta Militer Myanmar

- 4 April 2021, 16:12 WIB
Demonstran pro demokrasi Myanmar menyerang pasukan junta militer dengan petasan dalam kerusuhan di Yangon, Myanmar, 12 Maret 2021.
Demonstran pro demokrasi Myanmar menyerang pasukan junta militer dengan petasan dalam kerusuhan di Yangon, Myanmar, 12 Maret 2021. /REUTERS

PURWAKARTA NEWS - Telur Paskah di Myanmar dijadikan sebagai simbol pembangkangan oleh penentang pemerintahan Junta Militer, Minggu 4 April 2021.

Penentang Junta Militer Myanmar menggunggah gambar telur dengan slogan setelah malam penyalaan lilin di seluruh negeri untuk mengenang mereka yang terbunuh sejak kudeta 1 Februari.

Dilansir dari Antara, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok aktivis yang memantau korban dan penangkapan sejak militer menggulingkan peraih Nobel Aung San Suu Kyi dari pemerintahan terpilih, mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 557 orang.

Baca Juga: Anggap Gerombolan Moeldoko Masa Lalu, Demokrat Fokus Konsolidasi Internal

"Orang-orang di seluruh Myanmar terus menyerang untuk mengakhiri kediktatoran, untuk demokrasi dan hak asasi manusia," kata kelompok itu.

Terlepas dari pembunuhan tersebut, pengunjuk rasa keluar setiap hari, seringkali dalam kelompok kecil di kota-kota kecil, untuk menolak kembalinya kekuasaan militer setelah satu dekade upaya menuju demokrasi.

Di malam hari orang berkumpul dengan lilin.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengatakan 2.658 orang ditahan. Terkait hal ini polisi dan juru bicara junta belum memberikan tanggapan.

Para penentang kekuasaan militer juga melancarkan kampanye pembangkangan sipil dan mereka mengatur pertunjukan pembangkangan dadakan dan seringkali kreatif, termasuk telur Paskah pada Minggu 4 April 2021.

Halaman:

Editor: Fajar Maritim

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini