Mantan Ketua Umum PSSI Minta Mochamad Iriawan tidak Mundur dari Singgasananya, Kenapa?

11 Oktober 2022, 12:38 WIB
Mantan Ketua Umum PSSI Minta Mochamad Iriawan tidak Mundur dari Singgasananya, Kenapa? /@pssi.org/

PURWAKARTA NEWS - Mantan Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 1999-2003, Agum Gumelar meminta Mochamad Iriawan tidak mundur dari kursi kepemimpinannya.

Agum Gumelar meminta agar Mochamad Iriawan selaku Ketum PSSI periode 2019-2023 tidak mundur karena insiden Kanjuruhan.

Dikutip dari PSSI, Agum Gumelar mengatakan bahwa mundur bukanlah jawaban dan itu merupakan bentuk tanggung jawab dari sosok Ketum PSSI.

Baca Juga: Usai Jalani Masa Libur, Persib Bandung Kembali Gelar Latihan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api

Baca Juga: PSSI Siap Bentuk Tim untuk Kerja Sama dengan FIFA dan Pemerintah

‘’Mundur bukan jawaban. Justru sebagai bentuk tanggung jawab sebagai Ketua Umum PSSI, tidak seharusnya mundur," ucap Agum, yang juga Dewan Pembina PSSI.

Agum juga menegaskan bahwa Iriawan harus bisa menyelesaikan kasus tragedi Kanjuruhan sampai tuntas.

Baca Juga: Netizen Tanyakan Tugas Ketum PSSI, Kenapa Harus Presiden Jokowi yang Komunikasi dengan FIFA?

Baca Juga: Enam Tersangka Ditetapkan dalam Kasus Tragedi Kanjurhan Malang, PSSI: Kami Hormati Putusan Kapolri

"Dia (Iriawan) harus menyelesaikan kasus ini sampai tuntas dan kemudian dijadikan pembelajaran untuk ke depannya agar kompetisi bisa lebih baik lagi,’’ tegas Agum.

Agum pun mengapresiasi Iriawan yang langsung terjun menuju Malang dan bertemu keluarga korban, baik di rumah sakit maupun di kediaman.

Ia juga mengatakan bahwa ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab dari Iriawan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Indonesia Tidak Dikenakan Sanksi dari FIFA Soal Tragedi Kanjuruhan Malang

Baca Juga: Tindak Lanjut Tragedi Kanjuruhan: FIFA, AFC, dan Pemerintah Lakukan Kerjasama Transformasi Sepakbola Indonesia

‘’Bahkan saya dengar selama 7 hari berada di Malang dan berkeliling ke keluarga korban dan ke Kanjuruhan. Ini saya kira juga sebagai bentuk tanggung jawab. Saya apresiasi itu.’’ ujarnya.

Selain itu, Agum juga menambahkan Ketua Umum PSSI dan Exco juga harus menerima apapun keputusan atau rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk pemerintah melalui Kemenkopolhukam.

‘’Jadikan itu masukan dan kemudian dilaksanakan. Siapapun pasti ingin kompetisi sepak bola di Tanah Air makin baik. Kompetisi itu jantungnya sepak bola. Kalau tidak ada kompetisi ya hambar. Itu sebabnya kompetisi yang baik akan menghasilkan tim nasional yang baik pula.’’

Baca Juga: Tiga Pemain Persib Bandung Dipanggil PSSI untuk Ikuti Pemusatan Latihan Timanas Indonesia U-20, Siapa Saja?

Baca Juga: Imbas Tragedi Kanjuruhan, PSSI Jatuhi Sanksi Terhadap Arema FC, Salah Satunya Dirusir dari Malang

Agum juga berpesan untuk terus menggaungkan 3 Tabu. Slogan ini pernah ia gaungkan saat menjadi Ketua Umum PSSI.

3 Tabu itu ialah: pertama, pemain tidak berkelahi di lapangan apapun alasannya. Kedua tidak boleh memprotes wasit dengan berlebihan. Ada mekanisme untuk memprotes pengadil lapangan itu. Ketiga, tidak boleh terlibat suap.

‘’Jika 3 Tabu itu dilaksanakan, saya yakin kompetisi akan berjalan baik dan benar dan pasti akan enak ditonton serta dinikmati,’’ imbuh Agum.

Baca Juga: Hasil Investigasi PSSI Temukan Botol Miras Dinilai Undang Amuk Suporter Aremania, Begini Kata Adhie M Massardi

Baca Juga: Investigasi PSSI Soal Tragedi Stadion Kanjuruhan malang Dinilai Ngaco, Adhie M Massardi: Mual Baca...

Agum juga meminta siapapun yang ingin maju menjadi Ketua Umum PSSI untuk bertarung pada Kongres Luar Biasa (KLB) pada akhir 2023.

''Silakan bertarung di sana. Siapa yang terbaik pasti akan dipilih oleh pemilik suara (voters),'' pungkas Agum.***

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: pssi.org

Tags

Terkini

Terpopuler