Sampah makanan orang Indonesia jika dikumpulkan setahun mencapai 1,3 juta ton. Bila dihitung, setiap rumah tangga menghasilkan sampah 113 kilogram/ tahun.
Padahal makanan dengan jumlah tersebut bisa 28 juta penduduk Indonesia kurang mampu. Jadi kita ubah yuk kebiasaan kita! pic.twitter.com/a4dDAN5T1u— Kementerian Pertanian RI (@kementan) October 19, 2020
Baca Juga: Jokowi Khawatir Libur Panjang Oktober Bikin Kasus Covid-19 Melonjak
Sementara itu dilansir dari Antara, ketahanan pangan Indonesia, berdasarkan Global Food Security Index yang dikeluarkan the Economist Intelligence Unit setiap tahunnya, berada di ranking 62 dari 113 negara.
Akibatnya lebih dari sepertiga masyarakat Indonesia tidak mampu membeli makanan bernutrisi karena terhambat harga yang mahal. Selain menyebabkan rentannya ketahanan pangan, harga yang mahal juga berkontribusi pada angka stunting di Indonesia.
Harga makanan dan kemiskinan memiliki keterkaitan karena pengeluaran terbesar rumah tangga adalah untuk makanan. Bank Dunia menyebutkan rata-rata orang Indonesia menghabiskan 48,55 persen dari pengeluaran mereka untuk makanan dan minuman.
Baca Juga: Jokowi Ingatkan Menteri Jangan Sampai Masyarakat Demo Karena Vaksin
"Kondisi ini membuat orang Indonesia, terutama yang berpenghasilan rendah, sangat rentan terhadap fluktuasi harga pangan. Ketika harga naik, orang-orang yang sudah di ambang kemiskinan dihadapkan pada pilihan untuk menjadi miskin atau kelaparan," ujar Kepala Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta saat Peringatan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober.***