Ahok: Saya Masih Bisa Jadi Presiden...

PURWAKARTA NEWS - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka-bukaan menganai apa yang akan dia lakukan jika menjadi presiden RI.

Ahok mengatakan ketika menjadi Presiden ia akan mempublikasikan harta kekayaannya kepada rakyat. Hal itu ia beberkan karena Seniman Butet Kertaradjasa melontarkan pertanyaan mengenai mimpinya itu melalui wawancara di YouTube seperti dikutip dari RRI.

Baca Juga: Jokowi Khawatir Libur Panjang Oktober Bikin Kasus Covid-19 Melonjak

"Langsung ada pemutihan dosa-dosa lama. Supaya rezim ke rezim itu terus menjadikan ini semacam ATM. Siapa yang enggak pernah buat salah, kalau pilkada di Indonesia, siapapun yang ikut harus bisa membuktikan secara terbalik hartanya," ucapnya seperti dikutip dari video bincang-bincangnya di YouTube bersama Butet Kertaradjasa, Senin 19 Oktober 2020.

"Kalau kamu mengatakan harta orang tua saya, saya turut ya tidak apa-apa. Minimal rakyat tahu, kenapa kamu punya harta sekian puluh ratus miliar. Kami tinggal declare, rakyat yang putuskan," lanjut Ahok.

Kedua, lanjut Ahok, ia akan menaikkan tunjangan operasional kepada Aparatur Negara. Namun, semua harus jelas dan terperinci.

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Menteri Jangan Sampai Masyarakat Demo Karena Vaksin

"Aparat semua harus dinaikkan gajinya. Prajurit TNI/Polri, kita bisa subsidi langsung ke orangnya. Caranya bagaimana? Anda kalau pergi operasi perang di mana, tiap pulang dapat diskon 10 persen, dua kali perang dapat diskon 20 persen. Kalau sekarang dapat penghargaan perang berapa banyak pun, datang ke Indomaret kalau beli susu, gak ada duit, ya gak dapat susu saya buat anak saya," paparnya dengan tegas.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa dirinya akan memperbaiki gaji pejabat dengan sistem alat ukur Key Perfomance Indicator atau KPI. Butet pun kembali bertanya, apakah ada kemungkinan Ahok menjadi Presiden?

"Saya masih bisa jadi presiden, presiden direktur. Yang jelas ada narasi yang hilang di negara ini, tiba-tiba seolah-olah saya bukan orang Indonesia asli, ada narasi yang hilang," jawab Ahok.***