PURWAKARTA NEWS - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo menyatakan dirinya tidak masalah jika disebut sebagai kadrun.
Diketahui, tuduhan tersebut ramai saat dirinya mendampingi Presiden Joko Widodo yang tengah menemui massa Aksi 212 pada tahun 2016 lalu.
Baca Juga: Puji Omnibus Law, Gatot Kenang Kerja Bareng Jokowi
Dilansir Warta Ekonomi, kepada Karni Ilyas, Gatot pun menceritakan alasan dirinya waktu itu mengenakan peci putih saat mendampingi presiden.
"Bagi saya, saya memegang teguh doktrin yang selalu saya terima yaitu asas tujuan. Apabila asas tujuan tercapai, risiko semuanya itu kalau cuma ke saya sendiri, saya mau dibilang apa," kata Gatot dilansir dari kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu 12 Oktober 2020.
Baca Juga: Luar Biasa! Terbukti Gatot Nurmantyo Bisa Menerawang Masa Depan
Lebih lanjut, ia mengaku banyak sebutan yang menempel pada dirinya, termasuk dari kalangan massa 212 itu sendiri.
"Di 212 pun saya juga dibilangnya orangnya pemerintah. Jadi saya 'tidak disukai keduanya' itu risiko lah," jelas dia.
Baca Juga: Pengamat: KAMI Bakal Terguncang Jika Gatot Ditangkap
Begitu pun dengan sebutan kadrun yang disematkan orang-orang pada dirinya.
"Biasa saja begitu, seperti mau dibilang apa atau apa. Pada saat usia sekarang ini, mau dibilang kadrun, ya Allah tahulah apa yang saya lakukan, itu saja kunci saya. Makanya saya santai-santai saja," ujarnya.***