Network
PURWAKARTA NEWS - Pada awal bulan November ini, kita kembali akan melihat fenomena alam, yakni Gerhana Bulan Total.
Gerhana Bulan Total ini akan terjadi dan dapat diamati di seluruh Indonesia dan dapat dilihat dengan mata telanjang.
Dikutip dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi.
Baca Juga: Persib Bandung Gelar Kembali Latihan Bersama, Luis Milla tidak Hadir, Kenapa?
Hal ini disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi dan Matahari membentuk garis lurus.
Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan.
Baca Juga: Brigjen Hendra Kurniawan Resmi Dipecat dari Polri, Kadiv Humas: Perbuatan yang Bersangkutan Tercela!
Gerhana Bulan Total terjadi ketika fase Bulan Purnama, akan tetapi, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.
Hal ini dikarenakan orbit Bulan yang miring 5,1° terhadap ekliptika dan waktu yang ditempuh Bulan untuk kembali ke simpul yang sama lebih pendek 2,2 hari dibandingkan dengan waktu yang ditempuh Bulan agar berkonfigurasi dengan Bumi dan Matahari dalam satu garis lurus. Sehingga, Bulan tidak selalu berada di bidang ekliptika ketika Purnama.
