Optimis Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit Dapat Terwujud di Indonesia

- 1 Desember 2020, 11:16 WIB
Logo Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Logo Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). /dok KPCPEN

PURWAKARTA NEWS- Menghadapi pandemi COVID-19 dengan semua tantangannya diperlukan optimisme. Kita harus optimis kesehatan pulih ekonomi bangkit dapat terwujud di Indonesia.

Untuk itu wajib bagi kita untuk tetap semangat dan tetap produktif berkarya dan bekerja selama pandemi.

Pada saatnya nanti kita juga harus siap divaksin saat vaksin siap. Dengan divaksin kita melindungi diri dan melindungi negri.

Untuk mewujudkan kesehatan pulih dan ekonomi bangkit, Indonesia sedang bekerja di jalur yang benar. Dalam menangani persoalan ekonomi imbas pandemi COVID-19, pemerintah melalui Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) menjalankan kebijakan stategis yakni Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Baca Juga: Polresta Cirebon Salurkan Bantuan Beras 11 Ton ke Warga Terdampak COVID-19

PEN mendorong masyarakat tetap produktif di masa pandemi COVID-19 sehingga ekonomi dapat bangkit dan bergairah.

Berbarengan dengan kerja-kerja pemulihan ekonomi, Indonesia juga tengah menyiapkan vaksin COVID-19. Pemerintah mengatakan dalam waktu dekat pada Desember 2020 atau Awal 2021 vaksin COVID-19 akan tiba di Indonesia dan setelah melewati tahapan di BPOM vaksin akan disuntikan secara massal.

Realisasi PEN

Indonesia sedang on the track di jalur yang benar untuk pemulihan ekonomi nasional. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan realisasi anggaran PEN hingga 18 November 2020 sudah mencapai Rp408,61 triliun atau 58,7% dari pagu Rp695,2 triliun.

Baca Juga: Bekasi Siap Gelar Tes Usap COVID-19 untuk 12 Ribu Pekerja Pabrik

Hingga kini PEN terus berjalan membangkitkan ekonomi Indonesia melalui program-program prioritas PEN diantaranya Banpres Usaha Mikro, Bantuan Subsidi Upah.

Realisasi banpres produktif usaha mikro (Banpres PUM) sendiri sudah mencapai 81% dari pagu yang dianggarkan sebesar Rp 28,81 triliun.

Data terakhir hingga Minggu 29 November 2020 ada sekitar 21 juta usulan penerima Banpres PUM yang didaftarkan.

Angka usulan yang masuk melebihi kuota yang dianggarkan yaitu 12 juta pelaku usaha mikro.

Program ini memberikan bantuan modal sebesar Rp 2,4 juta untuk pelaku usaha mikro yang memenuhi syarat.

Baca Juga: Tenaga Kesehatan di Kota Bandung Diminta Bersiap untuk Lonjakan Kasus COVID-19, Ruang Isolasi Penuh

Sementara itu realisasi penyerapan anggaran bantuan langsung tunai atau subsidi gaji bagi pekerja yang menyasar 12,4 juta pekerja juga sudah tembus 82 persen.
Dalam program ini, pekerja yang gajinya di bawah Rp5 juta mendapatkan bantuan subsidi gaji dengan total sebesar Rp2,4 juta per orang.

Dalam pembukaan rapat terbatas di istana Senin 23 November 2020 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik realiasi yang dinilainya berjalan baik dari berbagai program ekonomi nasional.

"Saya melihat realisasi anggaran beberapa program sudah berjalan dengan baik. Saya kira terus didorong agar bisa membantu mendorong daya beli masyarakat," ucap Jokowi.

Baca Juga: Pasar Rakyat Indramayu Perketat Prokes COVID-19

Masyarakat Terbantu

Survei menunjukan masyarakat sangat terbantu atas berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digulirkan oleh pemerintah. Mandiri Institute merilis sebanyak 83% pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merasa terbantu.

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono mengatakan dari survei yang didapatkan menyebutkan, bahwa persepsi pelaku UMKM sebanyak 46% responden merasa bantuan pemerintah melalui PEN sangat membantu, 37% pelaku UMKM merasa bantuan pemerintah cukup membantu, dan 17% responden merasa tidak terbantu atas PEN.

"Kita lihat persepsinya cukup positif, sebanyak 83% pelaku UMKM merasa terbantu," ujar Teguh di Jakarta, Kamis 19 November 2020.

Sementara itu dalam Dialog Produktif bertema Pejuang Ekonomi Garis Depan Wirausahawan Usaha Mikro, Senin 9 November 2020 mengemuka cerita inspiratif dari penggiat UMKM.

Baca Juga: Begini Taktik Militer yang Bakal Digunakan Luhut Tekan Klaster Baru COVID-19 saat Banjir Melanda

Iis Suminar pelaku usaha pecel karedok dan gado-gado menyampaikan rasa syukur. Iis mengaku sangat terbantu dengan adanya Banpres Usaha Mikro (BPUM) yang telah dihadirkan pemerintah sejak Agustus 2020 lalu ini.

Menurut pengakuan Iis, dirinya bersyukur dengan adanya program BPUM ini, ia bisa mengembangkan usahanya dengan cara menambah meja tambahan dan memperlebar tempat usahanya.

"Alhamdulillah setelah adanya bantuan (BPUM), saya bisa memperlebar tempat atau meja untuk usaha tambahan. Saya memanfaatkan sayur yang ibu saya jual agar tidak terbuang sia-sia," ujar Iis lansir dari kominfo.

Suwanti, pengusaha kerajinan cindera mata berbahan dasar limbah, juga sangat merasakan efek positifnya. Ia mengakui, selama pandemi Covid-19, omset usahanya mengalami penurunan drastis.

Baca Juga: Alhamdulillah, Bupati Bogor Ade Yasin Sembuh dari COVID-19, Neng Nadia Juga

“Saya berterima kasih kepada bapak Jokowi, usaha saya bisa terbantu, karena selama pandemi itu sempat menurun. Alhamdulillah setelah mendapatkan bantuan itu semakin meningkat. Mudah-mudahan ke depannya jadi lebih baik dan lebih maju lagi,” tuturnya.

Suwanti menyampaikan harapannya kepada masyarakat agar turut mendukung UMKM Indonesia untuk segera bangkit dan perekenomian pulih.

Sementara itu cerita inspiratif juga datang dari Bayu Juliandri yang sebelumnya harus kehilangan pekerjaan setelah mendapatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi COVID-19.

Bayu kemudian mencoba mengikuti program prakerja dari pemerintah dan mengikuti pelatihan wirausaha dari Bencoolen Coffee. Setelah mengikuti program prakerja, akhirnya Bayu sukses membuka kedai mini Bencoolen Coffee dengan modal Rp3,5 juta.

Bayu mengajak kepada mereka yang senasib sepertinya untuk tidak menyerah dan tetap semangat menjalani hidup.

Baca Juga: Chris John Dorong Kompetisi olahraga Nasional Bergulir dengan Protokol COVID-19

"Karenanya, buat yang teman-teman semua yang pasca COVID-19 ini dirumahkan jangan patah semangat dan terus berjuang. Kita manfaatkan sistem prakerja, karena ini sudah memberi fasilitas, tinggal kemauan kita. Di sini hasil saya dari hasil pelatihan saya bisa buka usaha dengan modal minim," ujar Bayu dilansir dari Antara.

Tetap Produktif

Ajakan untuk tetap produktif di masa pandemi COVID-19 datang dari selebritas tanah air Raisa Adriana, atau kerap disapa Raisa.

Raisa mengajak anak muda untuk tetap berani wujudkan impian di tengah pandemi.

Raisa mengatakan di masa inilah kita tidak boleh berhenti bermimpi dan berjuang meraihnya.

Bagi Raisa, mimpi itu adalah penggerak roda kehidupan, tanpanya justru orang-orang hanya akan berdiam diri dan tak tahu ke arah mana harus melangkah.

Baca Juga: Vaksin COVID-19 Kapan Datang, Begini Jawaban Presiden Jokowi

Raisa mengajak tidak takut gagal dalam mencobal hal-hal baru semasa pandemi ini.

"Nyobain hal-hal baru justru sekarang ini saatnya, kalaupun kita gagal saat mencoba, tapi inilah saatnya untuk gagal dan belajar lagi," ujar Raisa dalam jumpa pers yang digelar secara virtual, Rabu 28 Oktober 2020.

Baginya, masa muda justru adalah saat yang tepat untuk mencoba banyak hal baru, menggali hobi, serta menemukan apa yang benar-benar dikuasai dan ingin dikembangkan nantinya.

Vaksin COVID-19

Di samping terus gencar mengampanyekan langkah pencegahan infeksi virus corona dengan menerapkan perilaku 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, Pemerintah Indonesia juga tengah menyiapkan vaksin COVID-19.

Vaksin ini diharapkan memberikan kekebalan dalam tubuh, agar warga tidak terpapar virus Corona.

Presiden Joko Widodo pada Rabu 18 November 2020 saat meninjau langsung simulasi vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Bogor, Jawa Barat mengatakan tengah mengupayakan vaksin COVID-19 masuk ke Indonesia pada Desember 2020.

Baca Juga: Tanpa Ragu Jokowi Siap Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin COVID-19

Setelah tiba dan melewati tahapan di BPOM sekira tiga minggu, kata dia, vaksin COVID-19 akan disuntikan secara massal.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr Reisa Brotoasmoro memberikan edukasi kepada masyarakat terkait vaksin dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Reisa mengatakan Vaksin adalah bentuk upaya pembuatan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.

Vaksin adalah pencegahan agar masyarakat tidak perlu terpapar penyakit dahulu untuk menumbuhkan kekebalan tubuh atau imunitas.

Vaksin manjur untuk mengendalikan wabah, bahkan memberantas dan menghilangkan wabah dan penyakit di dunia.

"Vaksin ini adalah sebagai upaya pencegahan. Jadi, diberikan saat kita sehat. Berbeda dengan obat yan diberikan setelah kita sakit. Jadi, mari kita dukung terus. Tak kenal maka tak kebal, ini bukan sekedar jargon," kata Reisa dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat 27 November 2020.***

Editor: Muhammad Mustopa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x