Begini Taktik Militer yang Bakal Digunakan Luhut Tekan Klaster Baru COVID-19 saat Banjir Melanda

- 30 November 2020, 20:21 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut Binsar Pandjaitan. //Instagram/@luhut.pandjaitan/

PURWAKARTA NEWS - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan agar potensi banjir akibat fenomena La Nina di Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya tidak menyebabkan klaster baru penularan COVID-19.

Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) meminta dilakukan simulasi terkait pengungsian yang disesuaikan dengan protokol kesehatan COVID-19.

"Diharapkan tidak akan menimbulkan klaster baru dari adanya gelombang pengungsian, sehingga perlu ditekankan bahwa setiap masyarakat harus saling jaga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Menko Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 30 November 2020 dilansir dari Antara.

Baca Juga: Polda Metro Sudah Serahkan Surat Panggilan Bapak Rizieq soal Kerumunan di Petamburan

 

Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) disertai seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah menggelar rapat koordinasi untuk mengantisipasi potensi banjir akibat fenomena La Nina di DKI Jakarta dan sekitarnya, Senin.

Luhut akan menerapkan metode Tactical Floor Game (TFG) dalam menghadapi potensi banjir pada tahun 2020-2021.

"Tactical Floor Game adalah taktik militer yang bisa kita terapkan untuk dapat berkoordinasi terkait peran dari setiap pihak selama masa antisipasi perkiraan bencana banjir di DKI Jakarta mendatang," jelas Luhut.

TFG dilakukan untuk memperjelas peran dari setiap kementerian dan lembaga agar dapat memaksimalkan sumber dayanya dalam antisipasi dan pembuatan strategi untuk perkiraan bencana banjir. Dalam kegiatan ini, semua pihak telah menentukan strategi dan koordinasi ke depan.

Baca Juga: Alam Indonesia Sediakan Benih Lobster Melimpah, Ada 20 Miliar Ekor

Peristiwa banjir yang melanda wilayah DKI Jakarta pada 2020 menimbulkan jumlah pengungsi sebesar 36.445 jiwa dan kerugian ekonomi yang tidak sedikit.

"Peristiwa ini yang memacu kita untuk mempersiapkan hal lebih baik lagi. Bencana banjir ini menjadi pekerjaan besar bagi kita semua, sehingga kita harus siap dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi di depan," pesan Luhut.

BMKG akan melakukan laporan real time terkait kondisi hujan kepada seluruh kementerian dan lembaga terkait, yang akan menjadi peringatan untuk siap siaga menjalankan strategi terhadap pergerakan air dalam bencana banjir.

Selain itu akan dilakukan pula visualisasi terhadap perkiraan pergerakan air ketika bencana banjir terjadi. Di sisi lain, Kementerian Kesehatan dibantu Dinas Kesehatan daerah akan terus mengedukasi masyarakat di pengungsian untuk selalu menerapkan protokol cuci tangan, penggunaan masker, dan jaga jarak.

Baca Juga: Fakta Terbaru Kecelakaan Beruntun Tol Cipali KM 78 Purwakarta Tewaskan 10 Orang, Ada Sepeda Motor

"Mari kita jadikan kegiatan TGF ini sebagai momentum untuk memulai aksi, tindakan, dan kerja bersama antara stakeholder terkait untuk mengurangi risiko bencana banjir demi membangun bangsa yang tangguh," kata Menko Luhut.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Juliari P. Batubara, Kepala BNPB Doni Monardo, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan Asops Panglima TNI.***

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini