Prediksi Para Ahli: Gempa dan Tsunami Setinggi 10 Meter Ancam Sumatera Barat, 1,3 Juta Terdampak

14 November 2020, 08:57 WIB
Ilustrasi Tsunami /PIXABAY/KELLEPICS

PURWAKARTA NEWS - Gempa bumi disusul tsunami bakal berpotensi ancam Kota Padang Sumatera Barat (Sumbar). Demikian dikatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar.

Bencana alam tersebut akan berlangsung jika terjadi patahan Megathrust Mentawai. Bahkan gempa bumi diperkirakan mencapai 8,9 magnitudo.

"20 sampai 30 menit kemudian disusul gelombang tsunami di Kota Padang setinggi enam hingga 10 meter dengan jarak dua hingga lima kilometer," kata Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Sumbar, Syahrazad Jamil pada Jumat 13 November 2020, dilansir Purwakarta News dari Antara.

Baca Juga: Segera Daftar BPUM Tahap 2 Sebelum Ditutup! Berikut Cara dan Syarat Penerima BLT UMKM Rp2,4 Juta

Baca Juga: Segera Klaim Token Listrik Gratis November dari PLN, Bisa Lewat HP, Begini Caranya

Dengan menggunakan skenario terburuk, bencana alam tersebut diprediksi setidaknya berdampak pada 1,3 juta penduduk, dengan 39.321 jiwa meninggal duna, 52.267 hilang dan 103.225 mengalami luka-luka.

"Pelabuhan Teluk Bayur dan Bandara Minangkabau hancur, itu prediksi para ahli," katanya.

Sebagaimana diketahui, Pulau Sumatera sudah mengalami beberapa kali bencana tsunami.

Pada 25 Oktober 2010 silam, terjadi tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumbar, dengan menelan korban jiwa hingga 408 orang.

Baca Juga: Begini Jawaban Pelaksana KCK Terkait Kapan Dibukanya Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12

Karena hal itu, Pemerintah Sumbar mewaspadai kemungkinan terburuk dengan melakukan berbagai upaya di antaranya membangun kemitraan dan koordinasi bersama Non Government Organization (NGO) nasional maupun internasional, termasuk dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Selain itu, juga bekerja sama dalam pembentukan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan kelompok siaga bencana hingga ke tingkat desa dan kelurahan.

Selanjutnya, kerja sama dengan TNI dan Polri, serta memperkuat dalam hal penanggulangan bencana dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta di provinsi Sumbar.

Baca Juga: Pelaku Usaha Masih Bisa Dapat BLT UMKM Meski NIK Tak Ada di efrom.bri.co.id/bpum, Ini Caranya

Bahkan program kegiatan untuk pengurangan resiko bencana terus digiatkan. Dengan membentuk satuan pendidikan aman bencana, kelompok siaga bencana, latihan evakuasi mandiri dan pembangunan sarana mitigasi serta evakuasi berupa shelter, peta jalur dan peringatan dini.

"Bantuan shelter yang kita bangun memberikan rasa aman bagi masyarakat. Apalagi sejak kejadian gempa 2009 sudah menjamur bangunan seperti hotel yang memberikan rasa aman," paparnya.***

Editor: Aga Gustiana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler