PURWAKARTA NEWS - Sosok dibalik nama Bjorka masih belum diketahui secara pasti seperti apa dan darimana asalnya. Begini tanggapan hacker yang pernah meretas situs NASA.
Setelah kehebohan yang disebabkan oleh ulah hacker bernama Bjorka yang membobol data pemerintah Indonesia, kini hacker yang berhasil membobol situs NASA angkat bicara.
Putra Aji Adhari adalah seorang pemuda yang berhasil membobol situs NASA beberapa tahun silam. Putra yang saat itu masih berusia 15 tahun berhasil membobol situs NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat).
Pemuda yang kini berusia 18 tahun tersebut, menceritakan seputar dunia hacker dan bagaimana ia dapat berhasil masuk ke situs NASA.
Putra juga menanggapi tentang kehebohan yang sedang hangat tentang ulah dari hacker bernama Bjorka. Bagaimana tanggapannya? Simak penjelasan berikut.
Dikutip dari youtube CURHAT BANG Denny Sumargo, Putra Aji Adhari menyampaikan kisahnya dan tanggapannya perihal kasus hacker Bjorka.
Ketika Putra Aji berhasil meretas situs NASA, Denny Sumargo mempertanyakan kenapa Putra tidak ditahan. Putra Aji pun menjawab bahwa NASA ada program bernama bug bounty, sehingga apa yang ia lakukan aman dan legal.
"Karena di NASA itu ada programnya om, program bug bounty, jadi program bug bounty itu kaya sayembara gitu jadi bug hunter kalau menemukan celah di NASA terus bakal report ke NASA. Nah dari NASA nya itu bakal memvalidasi temuannya. Aman, legal" ungkapnya.
Menurut Putra, Bjorka termasuk dalam kategori hacker yang black hacker, karena ia menilai Bjorka itu jahat banget.
"Tentu aja yaa black hacker sih dia lebih bener-bener aktivitasnya itu dia jahat banget gitu"
Ia juga menegaskan bahwa Bjorka lebih ke black hacker.
"Iya lebih ke black hacker sih Bjorka itu" tegasnya.
Putra juga menambahkan bahwa alasannya mengkategorikan Bjorka ke dalam black hacker karena melihat dari aktivitas yang telah dilakukan oleh Bjorka.
"Ya kan kita bisa lihat juga dari dia mencuri data terus membocorkan data, macem macem si" jelas Putra.
Dari percakapan antara Denny Sumargo dengan Putra Aji Adhari dan seorang hacker seniornya, mereka berpendapat bahwa data yang diretas oleh Bjorka adalah valid.