Pemerintah Siap Gelontorkan Rp73 Triliun dalam Pengadaan Vaksin COVID-19 Berbagai Merek

24 Desember 2020, 22:55 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto //Twitter @airlangga_hrt///

PURWAKARTA NEWS - Pemerintah menyediakan anggaran pengadaan vaksin COVID-19 mencapai Rp73 triliun. Hal ini sebagaimana diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Kata Airlangga vaksinasi COVID-19 akan dilakukan pada 2021. Dari vaksinasi tersebut ditarget herd imunity 70 persen.

"Itu merupakan antisipasi pemerintah yang jelas terhadap kehadiran pemerintah untuk pengadaan vaksin agar masyarakat seluruhnya bisa dicapai herd imunity 70 persen," kata Airlangga dalam bincang-bincang daring bertajuk "Outlook 2021" di Jakarta, Kamis 24 Desember 2020 dilansir dari Antara.

Baca Juga: Bambang Soesatyo Puji Polri Berhasil Gagalkan Penyelundupan 201 Kilogram Sabu untuk Biaya Teroris

Dari anggaran yang mencapai Rp73 triliun tersebut, vaksin yang disediakan beragam merek, yang salah satunya sudah tiba di Indonesia adalah produk Sinovac dari China sebanyak 1,2 juta dosis vaksin jadi.

Airlangga mengungkapkan pada Januari 2021 juga tiba 1,8 juta dosis vaksin jadi Sinovac dan menyusul 15 juta dosis vaksin berbentuk bahan baku.

Sementara saat ini pemerintah sedang menunggu izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk emergency use authorization.

Airlangga menjelaskan sebelum mengeluarkan izin, BPOM harus melengkapi hasil uji klinis lain yang dilakukan di negara lain.

Baca Juga: Pemerintah Afghanistan Minta Bantuan Indonesia untuk Akhiri Konflik dan Ciptakan Perdamaian

Dalam beberapa hari ini, BPOM akan mendapatkan hasil penelitian atau uji klinis vaksin Sinovac yang dilakukan di Brasil, uji klinis tahap pertama dan kedua dari Sinovac di China, dan laporan hasil uji klinis yang dilakukan di Bandung.

"Sehingga tiga data itu dikombinasikan BPOM secara scientific dan kita harap Januari (2021), emergency use authorization bisa diberikan," katanya.

Apabila tidak ada rintangan, lanjut dia, sebelum 25 Desember 2020, penelitian uji klinis di Brasil selesai dilakukan dan rencananya pada 28 Desember 2020 akan diumumkan.

Apabila sudah keluar izin dari BPOM, kata dia, maka proses vaksinasi bisa dilakukan dengan penyuntikan sebanyak dua dosis sehingga yang akan digunakan adalah 600 ribu dosis dari 1,2 juta dosis vaksin.

Selain Sinovac, Kementerian Kesehatan menetapkan lima vaksin lain yang akan digunakan di Indonesia sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 Tahun 2020.

Baca Juga: Haikal Hassan Negatif COVID-19, Segera Digarap Polisi

Kelima vaksin itu berasal dari Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer dan BioNTech, dan vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan pemerintah mengantongi anggaran vaksinasi gratis sekitar Rp54,4 triliun.

Dana itu berasal dari cadangan sebesar Rp18 triliun dan sekitar Rp36,4 triliun berasal dari anggaran Kesehatan dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang tidak terserap pada 2020 dan dialihkan untuk 2021.***

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler