PURWAKARTA NEWS - Di masa pandemi Covid-19 bercocok tanam Janda Bolong jadi hobi baru bagi masyarakat Indonesia. Bahkan untuk mendapatkan Janda Bolong terbaik kamu harus merogoh kocek jutaan rupiah.
Diketahui baru-baru ini, viral di media sosial tanaman hias dengan nama latin Monstera Adansonii Variegated ini laku dijual hingga Rp95 juta-Rp100 juta.
Bagi kamu yang minat merawat tanaman hias selama masa pandemi adalah pilihan yang tepat karena selain bisa mempercantik hunian, aktivitas ini juga dapat mengurangi stres.
Baca Juga: Laku Sampai Rp100 Juta, Ini Alasan Kenapa Harga Janda Bolong Mahal Banget
Jika kamu ingin memiliki tanaman Janda Bolong yang bisa tumbuh subur, dibutuhkan perawatan dan perlakukan khusus, meskipun sebenarnya perawatan tanaman hias Janda bolong tidak jauh berbeda dengan tanaman hias lainnya.
Ini rahasia merawat tanaman hias janda bolong bagi pemula sebagaimana dikutip PurwakartaNews.com dari Portal Jember dalam artikel, “6 Rahasia Merawat Tanaman Hias Janda Bolong Agar Tumbuh Subur, Cocok Untuk Pemula!”:
1. Pemilihan Bibit
Tanaman hias janda bolong adalah tanaman yang bisa diperbanyak dengan cara stek. Apabila ingin janda bolong tumbuh dengan baik dan subur, maka pastikan bibit stek yang ditanam berasal dari indukan yang sehat dan berkualitas baik.
Baca Juga: Tanaman Janda Bolong Katanya Bisa Bawa Kesejahteraan dan Bikin Umur Panjang
Bibit stek yang baik memiliki tanda seperti pertumbuhan batang dan daun yang sempurna, berwarna hijau dan mengkilap. Selain itu, bibit stek yang baik juga berasal dari tanaman yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
Karena jika terlalu muda maka dikhawatirkan akan terjadi pembusukan yang gagal tumbuh. Sedangkan jika terlalu tua, maka tunas yang muncul akan berukuran cukup kerdil.
2. Media Tanam
Media tanam sangat penting untuk diperhatikan karena dari sinilah tanaman dapat memenuhi kebutuhan unsur hara, air maupun mineral. Jika media tanam yang dipilih tidak memiliki kondisi baik, sudah dipastikan tanaman tidak akan tumbuh optimal.
Media tanam yang cocok untuk janda bolong adalah campuran tanah, pupuk kandang dan sekam mentah yang sudah difermentasi.
3. Perawatan di Awal Pertumbuhan Bibit
Setelah bibit ditanam, maka tempatkan di lokasi yang terkena matahari langsung hingga akar benar-benar tumbuh. Saat usianya sudah mencapai 3-4 minggu, tanaman baru sudah bisa dipindahkan ke wadah tanam yang baru.
4. Pemasangan Tiang Rambatan/Turus
Tanaman hias janda bolong memang memiliki sifat tumbuh yang merambat. Maka agar pertumbuhannya maksimal, sangat dianjurkan untuk memasang tiang rambatan sebagai tiang untuk menopang tanaman hias janda bolong.
Turus yang dipakai berasal dari bahan yang bisa menjadi media tumbuh dari tanaman hias janda bolong seperti kayu balok atau pipa paralon yang sudah dibalut dengan sabut kelapa. Akar yang baru nantinya akan tumbuh pada tiang turus yang sudah dibuat.
5. Penempatan Tanaman dan Penyiraman
Meskipun tanaman hias janda bolong bisa tumbuh dan bertahan hidup di semua tempat, sebaiknya janda bolong diletakkan di tempat yang terlindung dari sinar matahari tetapi masih bisa mendapatkan cahaya matahari. Misalnya seperti di teras atau di dalam ruangan yang tidak jauh dari jendela.
Kemudian, tanaman hias janda bolong termasuk tanaman yang kurang menyukai media tanam kering. Penyiraman yang disarankan adalah dilakukan 2 kali dalam 1 hari yaitu pada pagi dan sore hari.
Sangat tidak disarankan untuk melakukan penyiraman tanaman pada waktu siang karena bisa mengganggu proses fotosintesis yang sedang terjadi.***Siska Anggraeni/portaljember.com