Badan Keamanan Cegah Upaya Pembunuhan Terhadap Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan

- 15 November 2020, 23:56 WIB
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan.
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan. /Kantor Perdana Menteri Armenia/

PURWAKARTA NEWS - Armenia mencegah ikhtiar pembunuhan terhadap Perdana Menteri Nikol Pashinyan dan perebutan kekuasaan oleh sekelompok mantan para pejabat, kata Badan Keamanan Nasional (NSS) pada Sabtu 14 November 2020.

Pashinyan tertekan oleh ribuan pedemo yang memprotes sejak Selasa dan menuntut dia mengundurkan diri karena gencatan senjata yang memantapkan kemajuan atas perolehan teritorial Azerbaijan di Nagorno-Karabakh setelah enam minggu pertempuran.

Dilansir Antara, NSS mengatakan mantan kepalanya Artur Vanetsyan, mantan kepala faksi parlemen Partai Republik Vahram Baghdasaryan dan relawan perang Ashot Minasyan ditahan.

Baca Juga: KPU Karawang Akan Gelar Tes Cepat COVID-19 untuk Puluhan Ribu Petugas KPPS

"Para tersangka berencana merebut kekuasaan secara ilegal dengan membunuh perdana menteri dan sudah ada calon-calon potensial yang sedang dibahas untuk menggantikannya," kata NSS dalam sebuah pernyataan.

Pashinyan mengatakan awal pekan ini dia tidak punya pilihan kecuali menandatangani perjanjian untuk mencegah hilangnya wilayah lebih lanjut. Dia mengatakan bahwa dia mengambil tanggung jawab pribadi atas kemunduran tersebut, tetapi menolak seruan untuk mundur.

Gencatan senjata menghentikan aksi militer di dan sekitar Nagorno-Karabakh, daerah kantung yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni oleh etnis Armenia. Di bawah perjanjian itu, 2.000 pasukan penjaga perdamaian Rusia dikerahkan ke wilayah tersebut.

Baca Juga: Quartararo Jatuh, Joan Mir Juara Dunia MotoGP 2020

Sejak awal 1990-an, etnis Armenia mengendalikan secara militer seluruh Nagorno-Karabakh dan bagian-bagian penting wilayah Azeri yang mengitarinya. Mereka sekarang telah kehilangan sebagian besar daerah kantung itu serta wilayah sekitar.***

Editor: Muhammad Mustopa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x