Amerika Gigit Jari Lantaran Huawei akan Luncurkan 6G 

- 13 September 2021, 20:30 WIB
CEO Huawei
CEO Huawei /Antara.com

Karenanya, lanjut Xu, Huawei akan mengenalkan 5,5G dan meneliti 6G secara bersamaan dalam beberapa tahun ke depan. Ini ujian imajinasi dan kreativitas seluruh industri apakah 6G dapat melampaui teknologi 5G dan 5,5G.

Wacana 6G tersebut muncul beberapa hari sebelum satu tahun peringatan larangan Amerika Serikat (AS) terhadap cip Huawei. Pada 15 September 2020, AS secara resmi memutus suplai Huawei terhadap produk-produk yang menggunakan teknologi AS.

Baca Juga: Sinar Mas Land Buka Lowongan Kerja September 2021, Berikut Syarat-syaratnya

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Gandeng Perusahaan BUMN Ringankan Beban 1.100 Penyandang Disabilitas dengan Paket Sembako

Namun, sanksi tersebut justru membuat performa bisnis Huawei meningkat di luar dugaan. Pada semester I/2021, penjualan Huawei turun 29 persen dibandingkan dengan semester I/2020.

Bahkan, pendapatan bersihnya naik 9,8 persen. Tahun lalu pendapatan bersih naik 9,2 persen. Sanksi AS ini, memang merugikan bisnis Huawei dalam batas tertentu. Namun tidak secara fundamental. 

Sebab, didukung oleh pasar China yang sangat besar. Huawei berhasil mempertahankan modal, staf, dan kemampuan penelitiannya.

"Saya yakini akan memberdayakan perusahaan untuk mendorong teknologi generasi berikutnya dan memperkuat keunggulannya di industri telekomunikasi global," kata analis independen Xiang Ligang yang dikutip Global Times. ***

Halaman:

Editor: Aga Gustiana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah