Apple Rencanakan Produksi Sebanyak 90 Juta iPhone 14

16 Agustus 2022, 10:56 WIB
Apple Rencanakan Produksi Sebanyak 90 Juta iPhone 14 /YouTube/DrTech/

PURWAKARTA NEWS - Perusahaan Teknologi Apple Inc merencanakan akan memproduksi Gadget terbarunya iPhone 14 hanya sejumlah 90 juta.

Jumlah Iphone 14 yang akan dikeluarkan Apple ini setara dengan tahun sebelumnya.

Namun, langkah Apple dalam mensukseskan peluncuran iPhone 14 pada waktu mendatang ini sangat beresiko, karena kondisi pasar smartphone sedang menurun.

Baca Juga: Apple Menurunkan Harga iPhone 13 Menjelang Perilisan iPhone 14 September Mendatang

Baca Juga: Rilis September 2022, Intip Harga dan Spesifikasi dari iPhone 14 Disini

Sebagaimana dikutip dari Bloomberg, sebanyak 90 juta perangkat iPhone 14 ini ditargetkan dijual kepada pelanggan yang kaya dan kompetisi yang berkurang untuk mengatasi penurunan elektronik global.

Apple berkomitmen, dalam peluncuran iPhone 14 mendatang pihaknya akan terus disiplin dalam melakukan pengeluaran.

Baca Juga: Sebentar Lagi Dirilis, Intip Kisaran Harga Iphone 14 Pro Max Disini

Baca Juga: Para Sultan Merapat, Segini Harga Terbaru iPhone 13 Mini, Pro hingga Pro Max, Turun?

Sebab, yang menjadi pertimbangan Apple karena ketidakpastian ekonomi dan geopolitik menutupi prospek untuk 2022 dan seterusnya.

Bloomberg melaporkan bulan lalu bahwa Apple akan memperlambat pengeluaran dan perekrutan di beberapa timnya pada tahun 2023.

iPhone 14 Hanya 4 Seri

Apple akan meluncurkan empat model iPhone baru yang diharapkan akan membuat terobosan lebih dari versi 2021.

Model iPhone 14 Pro diharapkan menyertakan kamera depan yang jauh lebih baik, sistem kamera belakang baru yang mencakup sensor 48 megapiksel, bezel yang lebih tipis, chip A16 yang lebih cepat, dan lekukan yang didesain ulang dengan potongan berbentuk pil untuk ID Wajah dan pelubang untuk kamera.

Sebelum 2021, Apple telah mempertahankan tingkat yang konsisten dalam beberapa tahun terakhir sekitar 75 juta unit untuk pengoperasian awal perangkat baru hingga akhir tahun. ***

Editor: Solahudin

Sumber: Bloomberg

Tags

Terkini

Terpopuler